Menyeruput Kopi dan Melahap Sajian Tradisional Kawisari - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Saturday, February 22, 2020

Menyeruput Kopi dan Melahap Sajian Tradisional Kawisari

Menyeruput Kopi dan Melahap Sajian Tradisional Kawisari.

Hasil gambar untuk kopi



Bising klakson, sesak asap kendaraan dan terik matahari jadi kawan buat kaum urban ibukota. Di antara itu, kerap terselip rindu menikmati udara sejuk, menyeruput hitam pekat kopi dan mengunyah kudapan tradisional nan bersahaja.

Seolah membaca kerinduan itu, Tugu Hotels & Restaurant mencoba menghadirkan suasana perkebunan kopi Kawisari di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur lewat Kawisari Coffee & Eatery. Berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, restoran ini memboyong hasil bumi dari Blitar terutama kopi.

Memasuki bangunan bergaya Belanda, Anda akan disambut pemandangan berupa bar juga meja kursi tinggi. Sebaiknya nikmati suasana di lantai 2. Di sini banyak sudut 'instagramable', perabot klasik, meja dengan panel cermin, lampu gantung juga jajaran pintu kayu yang menghadap rumpun bambu.


Lengkung jendela langsung menghadap Jalan Kebon Sirih mampu menghadirkan kesejukan pepohonan.

Di sini, Anda wajib menjajal sajian kopi. Diusung dari perkebunan Kawisari, kopi ini bukan sembarang kopi. Kopi Kawisari berhasil meraih penghargaan AVPA France Gourmet Award 2019 untuk kopi robusta Jawa terbaik dengan kategori strong, powerful and bitter.

Rasa khas kopi pun diolah ke beragam menu minuman yang unik, sebut saja Doger dan Iced Coffee + Plantation Madu.

Doger merupakan perkawinan kopi dan es doger. Campuran espreso, susu segar, serutan kelapa dan sirup pandan memberikan rasa manis seperti es doger tetapi dengan sentuhan pahit kopi. Sedangkan Iced Coffee + Plantation Madu memadukan kopi dan manis madu hasil panen madu di perkebunan.

Di samping itu, sajian kudapan maupun santapan mengusung konsep hidangan ala kampung.

"Menu makanan terinspirasi dari resep tradisional warga Kawisari, Blitar. Ada singkong goreng karena warga kalau ke kebun bawa singkong buat camilan," kata Tirza Juniarti, marketing & public relation specialist Tugu Hotels & Restaurant saat ditemui di Kawisari Coffee & Eatery beberapa waktu lalu.

Untuk menu utama, Anda patut menyicip Kawisari Nasi Besek. Nasi bakal disajikan dalam besek atau sejenis wadah bambu berbentuk persegi. Nasi Jagung Tompoh Kawisari jadi pilihan untuk bisa menyelami kehidupan masyarakat Blitar. Nasi jagung dilengkapi dengan sayur lodeh, urap sayur, ayam goreng, ikan asin bulu ayam dan sambal bajak. Rasa asin, pedas, gurih terasa seimbang dengan campuran nasi jagung.

Tak hanya itu, sebagai gong menu Dhaharan Pitik wajib masuk daftar. Dalam bahasa Jawa, 'dhaharan' berarti makanan dan 'pitik' berarti ayam, sehingga maksudnya adalah makanan serba ayam.

Ayam goreng bakal tersaji dengan sayuran segar atau lalapan dan sambal. Ayam memiliki tekstur empuk dan bumbu yang meresap sampai dalam. Tekstur empuk ini mirip dengan ayam yang dipresto terlebih dahulu baru digoreng. Yang unik, panganan tersaji pada piring dan ditutup dengan anyaman bambu. Pemandangan ini mengingatkan akan kurungan ayam ala kampung.

Puas bersantap, jangan lupa memesan hidangan penutup. Meski mengusung hidangan tradisional masyarakat Kawisari, hidangan penutup terasa lebih beragam dengan kehadiran Dicolek Enak atau colenak khas Jawa Barat.

Untuk harga, bisa dibilang untuk sajian dan lokasi di pusat Jakarta, harga yang ditawarkan cukup berimbang. Ragam minuman kopi mulai dari Rp25ribu hingga Rp100ribu. Kawisari Nasi Besek dibanderol Ro48ribu (jika dibawa pulang harganya Rp58ribu). Menu serba ayam dan bebek mulai dari Rp25ribu hingga Rp110ribu. Kemudian hidangan penutup mulai dari Rp25ribu sampai Rp35ribu. Kisaran harga tersebut belum termasuk pajak layanan dan restoran.

**harga belum termasuk pajak resto dan pajak layanan

No comments:

Post a Comment