Imbas Corona, Bos Inter Milan Mau Beli 2 Juta Masker ke Erick Thohir - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Monday, February 10, 2020

Imbas Corona, Bos Inter Milan Mau Beli 2 Juta Masker ke Erick Thohir



Imbas Corona, Bos Inter Milan Mau Beli 2 Juta Masker ke Erick Thohir




virus corona yang mempengaruhi ekonomi global. komoditas bahkan saat ini sulit diperoleh, seperti masker.

Menteri Negara, Erick Thohir, mengaku saat ini dihubungi oleh kontrol pemegang saham Inter Milan, Suning Holdings Group. Tapi kali ini bukan sepak bola penting, tapi masker sudah langka di Cina.

Suning Holdings Group adalah pemilik klub sepak bola Inter Milan, yang berbasis di Cina. Pada tahun 2016, Suning Holdings Group saham yang dibeli dari Inter Milan dirilis Erick Thohir.

"Hari ini saya mendapat telepon di Suning, ingin membeli 2 juta masker. Tapi mari kita tidak membeli dan menjual, tapi enggak siap," kata Erick di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (10/2).

Menurut Erick Thohir, banyak peluang yang akan diambil oleh Indonesia. Tapi ini pasti harus didasarkan pada kesiapan yang matang.

"Kemudian membutuhkan banyak hal dengan baik sehingga kesempatan, jika Anda dapat membuat seperti topeng," katanya.

Masker menjadi salah satu langka di dunia karena wabah virus corona. Di Indonesia, N95 masker yang biasa digunakan petugas medis di rumah sakit, harganya tembus Rp 1,5 juta per kotak, yang berisi 20 pcs. Ada juga jenis masker 3M yang biaya tembus Rp 3 juta per kotak.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah meminta Kementerian Perdagangan untuk melakukan intervensi untuk mengatasi topeng harga meningkat. Produk menutup mulut dan hidung begitu mahal setelah virus corona di Cina sedang berkembang.

Di Indonesia, meskipun virus belum masuk, tapi topeng dari berbagai jenis yang banyak dicari yang membuat harga naik 300 persen. Kenaikan berasal dari tingkat distributor ke pedagang seperti pasar Pramuka di Jakarta, dan toko online.

"Kementerian Perdagangan harus segera turun tangan untuk memeriksa harga di tingkat ritel," kata Komisaris Chandra Setiawan Komisi saat dihubungi coil, Sabtu (8/2).

No comments:

Post a Comment