Teror Ular Kobra, Serang Bocah dan Masuk Rumah Warga.
Teror anak ular kobra menyerang sebanyak wilayah di Bogor dan Jakarta. Puluhan ekor anak ular kobra kesatu kali ditemukan berkeliaran di salah satu kompleks di Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Anak kobra yang sudah diselamatkan warga tercatat menjangkau lebih dari 25 ekor. Di samping berkeliaran di semak, got dan tumpukan puing, sejumlah kali warga pun menemukan fauna reptil tersebut di dalam lokasi tinggal dan Mushola.
Bahkan Kamis (19/12) kemarin, Petugas Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Sektor Pasar Minggu mengevakuasi satu ekor induk ular kobra dari dalam warung di area Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Berdasarkan keterangan dari Ahli Hepertologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy, musim penghujan adalahfase yang baik guna menetaskan ular kobra. Sebab, kobra adalahjenis ular yang dapat beradaptasi di lingkungan selama manusia.
Selain tersebut lingkungan di dekat rumah dirasakan menyediakan makanan yang cukup untuk ular kobra tersebut sendiri. Saat ditanya apakah karena hal predator kobra yang minim, Amir juga tidak bisa berpendapat lebih lanjut selain hal musim penghujan.
"Saya tidak bisa berpendapat di samping musim, musim [penghujan] memang bagus [untuk menetas]. Kobra ini ialah jenis yang memang punya adaptasi bagus di lingkungan selama manusia, hidupnya yang sangat utama ialah di sawah, ladang, tegalan bahkan selama rumah," tuturnya ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/12).
"Jadi, memang populasi yang tidak sedikit ada di lokasi-lokasi seperti tersebut karena meluangkan pakan yang lumayan buat mereka guna bertahan, berkembang biak dan lokasi untuk bertelur pun tersedia," sambungnya.
Pernyataan Amir tersebut selaras dengan studi yang dilaksanakan oleh dua orang profesor asal Amerika yakni Grant Lipman dari Universitas Stanford dan Caleb Philips dari Universitas Colorado.
Berdasarkan keterangan dari keduanya, gigitan ular kobra lebih tidak sedikit terjadi sesudah musim hujan.
"Ada penambahan yang signifikan pada gigitan ular sesudah musim hujan. Masyarakat pun harus menambah kewaspadaan ketika musim panas dan musim gugur 2020 sebab eksisten ular berbisa akan kian banyak," kata Lipman laksana dikutip Forbes.
Senada dengan Lipman, di antara peneliti dari Institute Sandiago Zoo Jeffrey Lemm menuliskan saat hujan lebat, ular biasanya lebih aktif dibanding musim panas sebab mereka bisa dengan mudah mengejar makanan dan pasangan.
"Jadi mengapa begitu tidak sedikit orang menyaksikan ular? Salah satu alasannya ialah tanah lembab dan vegetasinya subur sampai-sampai ular lebih dekat ke permukaan," tulis Lemm di laman sah Institute Sandiego Zoo.
Amir lantas membagi tips untuk masyarakat supaya rumahnya aman dari ular kobra atau ular jenis lainnya, terutama saat musim hujan.
Pertama, Amir meminta penduduk tidak tidak mempedulikan ada tumpukan barang laksana kardus, kain, daun atau apapun yang membuat situasi lembab di sudut-sudut rumah. Kedua, masyarakat diminta supaya rumah masing-masing hari disapu dan dipel dengan pewangi dan diserahkan kapur barus di sejumlah sudut rumah.
Ketiga, Amir pun meminta supaya rumah terbebas dari tikus. Tikus merupakan fauna yang digemari ular sebagai santapan. Fungsi ular sendiri, imbuh Amir, ialah untuk mengendalikan populasi tikus.
Keempat, masyarakat dihimbau supaya tak terdapat tumpukan sampah di dalam rumah. Sampah harian lebih baik dikoleksi dan ditempatkan di tempat khusus yang sedang di luar rumah.
Kelima, untuk warga yang mempunyai rumah dekat dengan sawah atau kebun guna lebih tambahan hati-hati dengan membina pagar eksklusif sebagai pengaman. Amir pun mengimbau supaya saluran air di lokasi tinggal dipasang saringan.
Terakhir, Amir pun meminta supaya warga berhati-hati saat ular telah ada di dalam rumah. Warga lebih baik mengawal jarak dan memanggil tenaga profesional atau ketenteraman untuk mengenyahkan ular dari rumah.
Sembilan RS Depok Sediakan Antibisa Ular
Kemunculan puluhan ular kobra di suatu perumahan area Citayam, Depok, menciptakan geger penduduk sekitar. Ular cobra pun muncul di sebanyak wilayah beda di Jabodetabek, menyebabkan sejumlah korban diculik ke lokasi tinggal sakit sebab mendapat gigitan.
Salah satunya, seorang bocah beranama Rifky Ahmad Saputra, penduduk Beji Depok yang sempat tiga hari diasuh di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Universitas Indonesia. Kini dia tidur di lokasi tinggal seraya menjalani rawat jalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menjelaskan sejumlah rumah sakit di Kota Depok sebenarnya telah lama meluangkan serum antibisa ular semenjak lama.
No comments:
Post a Comment