Studi: Kalimat Bisa Buat Anak Jadi Pintar Matematika - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Monday, December 23, 2019

Studi: Kalimat Bisa Buat Anak Jadi Pintar Matematika

Studi: Kalimat Bisa Buat Anak Jadi Pintar Matematika.

Studi: Kalimat Bisa Buat Anak Jadi Pintar Matematika


Mengajak anak untuk berkata positif untuk diri sendiri disebut bisa meningkatkan keterampilan anak, khususnya dalam bidang matematika.

Hal itu dikatakan dalam suatu studi anyar yang dipublikasikan di jurnal Child Development. Kalimat laksana 'saya akan mengerjakan yang terbaik' yang dibacakan sebelum dan ketika ujian matematika dilangsungkan dapat menambah nilai ujian anak.

"Studi kami mengejar bahwa kinerja matematika pada anak-anak dengan rasa percaya diri yang rendah, terbantu saat mereka menuliskan bahwa mereka akan berjuang pada diri mereka sendiri," kata peneliti Eddie Brummelman dari University of Amsterdam,
Hasil studi ini didapat sesudah peneliti meneliti 212 anak umur 9-13 tahun.

Awalnya, peneliti menanyakan pada anak-anak mengenai keterampilan mereka dalam matematika. Sepekan berselang anak-anak mengekor ujian matematika.

Setelah itu, peneliti meminta anak-anak untuk berkata pada diri mereka sendiri yang konsentrasi pada usaha laksana 'saya akan mengerjakan yang terbaik', lalu konsentrasi pada keterampilan seperti 'saya paling baik dalam urusan ini, dan beberapa anak tidak berkata apa-apa pada diri mereka.

Peneliti pulang menguji matematika anak-anak tersebut.

Hasilnya, peneliti mendapati anak-anak yang menuliskan 'saya akan mengerjakan yang terbaik' atau konsentrasi pada usaha, mempunyai skor matematika yang lebih baik.
Berbicara positif pada diri sendiri bermanfaat untuk anak-anak yang mempunyai pandangan negatif terhadap matematika.

Sedangkan anak yang menuliskan 'saya paling baik dalam urusan ini', tidak mengindikasikan perbaikan skor.

"Orang tua dan guru dianjurkan untuk mendorong anak-anak mengulangi pengakuan diri positif pada saat-saat yang sarat tekanan, seperti saat mereka mengekor tes akademik," kata ketua peneliti profesor psikologi Sander Thomaes.

No comments:

Post a Comment