Indonesia Jadi Negara Keempat Sumbang Kematian Karena Polusi.
Berdasarkan penelitian Global Alliance On Health And Pollution (GAHP), Indonesia menjadi negara keempat donatur kematian terbesar dampak polusi.
Berdasarkan penelitian tersebut, terdapat 232,9 ribu kematian di Indonesia dampak polusi pada 2017. Masih menurut hasil riset, 123,7 ribu orang meninggal dampak polusi udara.
Secara global, polusi udara menyumbang 40 persen kematian dampak polusi dengan angka kematian 3,4 juta pada 2017.
Hasil data mengindikasikan polusi menjadi penyebab kematian dampak lingkungan terbesar di dunia. Pada 2017, polusi mengakibatkan kematian 8,3 juta orang.
Angka 8,3 juta menandakan 15 persen kematian di semua dunia diakibatkan oleh polusi.
India dan China mendominasi angka kematian dampak polusi. India sedang di peringkat satu donatur kematian terbesar dampak polusi dengan angka 2,3 juta orang. China sedang di peringkat kedua dengan angka 1,8 juta.
Nigeria sedang di peringkat ketiga dengan angka 279 ribu kematian. Diikuti oleh Indonesia (232 ribu), Pakistan (223 ribu), Bangladesh (207 ribu), Amerika Serikat (196 ribu), Rusia (118 ribu), Etiopia (110 ribu), dan Brasil (109 ribu).
Kematian dampak polusi diakibatkan paparan udara beracun, polusi air tanah dan kimia secara global. Berdasarkan laporan, polusi dapat dikategorikan menjadi polusi canggih dan polusi tradisional.
Polusi modern diakibatkan oleh in industrialisasi dan urbanisasi, tergolong polusi udara, polusi tanah dan bahan kimia, dan polusi di
tempat kerja. Bentuk-bentuk polusi ini semakin meningkat.
Sementara itu, polusi tradisional mengacu pada polusi udara dalam ruangan, beberapa besar diakibatkan oleh ventilasi dan asap yang buruk dari kompor masak dan pemanas api.
Kemudian terdapat pula polusi air dampak kebersihan yang buruk. Polusi tradisional, berkorelasi erat dengan kemiskinan, membaik saat ekonomi tumbuh dan standar kehidupan meningkat.
No comments:
Post a Comment