Waskita Paparkan Sensasi Jalan 'Gelombang' Tol Japek II - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Tuesday, December 24, 2019

Waskita Paparkan Sensasi Jalan 'Gelombang' Tol Japek II

Waskita Paparkan Sensasi Jalan 'Gelombang' Tol Japek II.


Waskita Paparkan Sensasi Jalan 'Gelombang' Tol Japek II

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Japek Elevated II) tiba-tiba menjadi percakapan netizen di media sosial sejumlah waktu terakhir. Jalan sepanjang 36,4 Kilometer (Km) dinilai bergelombang sampai-sampai tak memberi kenyamanan untuk pengendara.

Dikutip dari reportase Antara, pengendara bakal disambut dengan sambungan-sambungan jalan (expansion joint) yang lumayan terasa saat mulai menanjak ke arah tol layang. Setiap selama 100 meter, pengendara bakal mendapati 'gelombang' sampai akhir tol layang di KM 48 Karawang Barat. Sensasi goncangan diakibatkan sambungan jalan tol layang yang bentuknya sedikit bertolak belakang dengan jenis lain.

Direktur Operasi II PT Waskita Karya Tbk Bambang Rianto mengemukakan penjelasan teknis tentang desain jalan tol yang 'bergelombang' tersebut. Berdasarkan keterangan dari dia, tipe yang dipakai untuk proyek itu merupakan expansion joint tipe seismic joint yang bermanfaat meredam dan mengakomodir gempa. Artinya, sambungan tersebut dapat menahan pergeseran andai terjadi gempa sampai 20 Cm.
Jadi, menurut keterangan dari Bambang, paling masuk akal saat sambungan yang lebarnya menjangkau 1-1,4 meter itu begitu terasa oleh pengendara.

"Expansion joint yang dipakai lebar sehingga paling masuk akal ketika ban berputar, putarannya dapat melewati barangkali dua kali. Kalau di jalan beda lebarnya melulu 7-10 Cm sampai-sampai tidak begitu terasa," ujarnya laksana dikutip dari Antara, Selasa (24/12).

Jika melihat potret udara secara sekilas, jalan bergelombang Tol Japek II Elevated tampak fanatik dibanding jalur sebelahnya. Namun, ada dalil teknis berhubungan kontur jalan yang turun naik tersebut.

Bambang memaparkan situasi bergelombang didesain guna mengakomodir batas kecepatan kendaraan yang diputuskan 60-80 Km per jam.
Jalan tol layang terpanjang di Indonesia tersebut dibangun cocok aturan dan regulasi yang terdapat menurut klasifikasinya.

"Jalan tol layang ini tergolong dalam kota yang kecepatannya 60-80 Km per jam. Beda dengan tol luar kota yang dapat 100-120 Km per jam. Atas dasar itulah maka mesti disaksikan turunan regulasinya, guna menyokong kecepatan tersebut," ujarnya.

Bambang mengungkapkan pembangunan jalan tol layang sepanjang 36,4 meter tersebut memang rumit sebab mau tidak inginkan harus di bina di atas konstruksi lain laksana simpang susun, jembatan penyeberangan orang (JPO), dan jalan tol eksisting.

Hal itu meningkat rumit sebab sisi kanan dan kiri jalan tol eksisting tak dapat digunakan sebab sudah terdapat konstruksi LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara itu, di unsur atas pun ada SUTET yang menyalurkan pasokan listrik guna Jawa dan Bali.

Ketika membina jalan di atas, tetap mesti terdapat clearance lokasi setinggi 5,1 meter sampai-sampai total tinggi jalan tol layang bakal setinggi 18 meter.

"Kalau membina di sana, sama saja dengan berkendara di lantai lima gedung. Bayangkan menyetir di atas lantai lima, belum terdapat angin dan lainnya. Maka lantas desain jalan tol diciptakan seefisien barangkali tapi tetap aman," ujarnya.

Dengan perhitungan itu, maka geometrik jalan didesain cocok dengan regulasi yang ada. Dari batas kecepatan yang ditetapkan, kelandaian maksimal menjangkau 4 persen dengan jarak pandang henti tak tidak cukup dari 110 Meter.
"Jadi ketika naik, pengemudi menyaksikan lintasan yang sangat atas tersebut jaraknya 110 meter ke depan, ketika turun pun sama. Jadi bila terjadi sesuatu dapat respons dengan jarak yang cukup. Itulah kenapa desainnya bergelombang, namun masih dalam standar teknis," ucapnya.

Jika melalui jalan tol layang dengan kecepatan yang disarankan, sensasi bergelombang tidak akan tidak sedikit terasa. Sebaliknya, sensasi hentakan lebih terasa saat pengendara saat kecepatan mobil dipacu di atas 100 Km per jam.

"Jadi di sinilah kami lebih mengangkat keamanan, kami desain yang tepat guna tapi aman. Masalah kenyamanan kami pilih yang optimal, tapi guna keamanan, keselamatan, kami pilih dengan skor tertinggi," tegas Bambang.

No comments:

Post a Comment