Ramai Tisu Basah Jadi Masker, Begini Kata Kemenkes

Ramai Tisu Basah Jadi Masker, Begini Kata Kemenkes

kelangkaan masker terjadi di masyarakat karena COVID-19 menjadi salah satu alasan untuk panik. Beberapa akhrinya tidak bermoral menggunakan momentum ini untuk mengambil keuntungan sendiri.

Di sisi lain, video beredar di media sosial cara membuat masker tisu basah di tengah-tengah isu-19 COVID ramai. Video ini memberikan semacam harapan bagi orang-orang dalam kesusahan dalam mendapatkan masker. Tapi apakah ini benar?

Departemen Kesehatan juga berbicara mengenai penggunaan tisu basah untuk masker ini. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Departemen Kesehatan Achmad Yurianto Penyakit, jika orang-orang benar-benar ingin memakai masker, ya, memakai masker.

tisu basah dianggap kurang efektif untuk digunakan sebagai masker karena benar-benar akan membuat semua debu terjebak di lapisan jaringan. "Wipes debu bukannya terjebak semua debu dalam jaringan, melakukannya di luar dalam basah," jelasnya kepada anggota media di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (2020/03/04).



menegaskan yuri, jika masyarakat yang hanya membutuhkan benda-benda yang bisa menutupi debu, tisu basah bisa, tetapi tidak digunakan untuk menjadi masker. "Jika Anda bisa saja, ya, itu bisa Makalah ini juga bisa menjadi.," Kata Yuri.

Sementara itu, Tropis dan ahli Penyakit Infeksi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Erni Juwita, SpPD, menjelaskan bahwa ada bahaya di balik penggunaan tisu basah sebagai masker.

"Logikanya, ya, konteks yang benar basah, maka akan dengan mudah menyerap apa pun. Termasuk debu dan kotoran," kata Dr Erni
Kemudian, ia menegaskan, gunakan tisu basah sebagai fungsinya adalah untuk membersihkan tangan Anda atau benda lainnya. "Ko Engga itu jika bisa masker," ujarnya.