Semakin Tua Tingkat Narsis Akan Kian Memudar

Ada anggapan yang menyebut, anak-anak muda kerap merasa dirinya adalah yang paling penting? Mungkin saja ini ada benarnya. Sebab peneliti menemukan, sebagian besar orang yang beranjak tua, tingkat narsismenya akan berkurang atau tidak terlalu ingin menjadi pusat perhatian.

Hal tersebut terjadi lantaran orang sudah menyerap pelbagai pelajaran hidup yang lebih banyak dari hari ke hari.

Tapi tetap saja, orang yang mementingkan diri sendiri cenderung lebih narsis ketimbang mereka yang secara alami memiliki empati tinggi. Pernyataan ini diungkapkan asisten profesor di Michigan State University, William J Chopik dan profesor di Arizona State University, Kevin J Grimm.

"Kami menemukan bahwa bentuk narsisme akan menurun seiring berjalannya kehidupan," tulis para peneliti tersebut.

"Narsisme adalah hal yang nyata. Tetapi akan semakin membaik dari waktu ke waktu," kata Chopik dikutip dari Health Line.

Kebanyakan orang akan menemui dan menghadapi banyak hal di kehidupan mereka, dan penyerapan ini membuat mereka menjadi rendah hati. Meskipun, masing-masing orang pun memiliki cara adaptasi yang bervariasi.

"Beberapa orang berubah secara dramatis, sementara sebagian lain tidak berubah sama sekali. Ini adalah salah satu misteri besar dari seluruh penelitian soal kepribadian, tentang mengapa seseorang berubah."

Penelitian yang melibatkan 747 peserta tersebut melihat bagaimana narsisme berubah antara usia 13 hingga 77 tahun. Salah satu temuan menarik adalah orang yang dilahirkan pada awal abad ini memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi atau, jenis narsisme di mana orang melulu berkutat tentang diri mereka sendiri. Atau bahkan mengarah ke kecenderungan memaksakan pendapat ke orang lain.

Tapi lambat laun hal tersebut berkurang seiring menuanya usia. Penelitian juga menunjukkan laki-laki cenderung lebih narsis ketimbang perempuan. Hanya saja tak dijelaskan lebih detail soal ini.

Seorang psikolog klinis di Sidney, Australia, Clinton Moore mengingatkan harus dibedakan antara self-absorption dengan narcissistic personality disorder (NPD). Kata dia, self-absorption--yang merupakan ketidakmampuan untuk menampilkan empati--memang berpotensi berubah dari waktu ke waktu. Tapi NPD adalah sesuatu yang cenderung stabil dan terpelihara dengan baik.

"Seiring dengan perubahan usia, perjalanan hidup sebetulnya adalah obat yang mujarab untuk tipe narsisme seperti ini," terang ahli yang menggeluti penelitian mengenai narsisme, hubungan dan perfeksionisme tersebut.

Serupa diungkapkan Stanley H Teitelbaum, seorang psikologis klinis dari New York sekaligus penulis "Illusion and Disillusionment" bahwa dalam beberapa kasus, tingkat narsisme seseorang bisa memudar seiring berjalannya waktu. Tapi ia juga mengingatkan bahwa narsisme bisa pula kian parah. Yakni ketika keperluan untuk diakui itu menguat. Boleh jadi ini akibat ekspektasi yang gagal terpenuhi. Dan semakin tua justru akan meneguhkan keinginan memperlakukan dunia sesuai dengan standar mereka.

Meski di sisi lain, menurut Gina Marie Guarino seorang konselor kesehatan mental, ada kecenderungan berubah. Orang akan berkurang mementingkan diri sendiri ketika mereka bertambah tua, selama kehidupan dan kesehatan mereka pun dalam keadaan baik.

"Orang-orang yang tidak melalui tahapan kehidupan dengan cakap, mungkin akan kurang bisa menyerap pengalaman hidup. Karena mereka tidak mencapai pertumbuhan personal yang diperlukan untuk bisa berefleksi. Selain itu mereka juga tidak mendapatkan wawasan agar tidak merasa egois," tambah dia.

Apapun itu, barangkali salah satu cara yang bisa dilakukan agar tak terlalu mementingkan diri sendiri adalah dengan lebih memperhatikan sekitar. Juga sesekali berefleksi, apa yang bisa dilakukan untuk orang-orang di sekeliling Anda.

Jika hendak menjadi orang dewasa secara bertanggung jawab, memisahkan kehidupan personal dengan pekerjaan akan membantu mengurangi narsisme. Ini akan membuat Anda lebih legowo dan bisa menekan perasaan merasa diri paling hebat.