Menlu: 78 WNI di Kapal Pesiar Tak Perlu Diobservasi Ulang.
Menteri Luar Negeri mengatakan Retno Marsudi 78 warga yang bekerja sebagai kapal Men (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang tidak perlu menonton lagi ketika kembali Indonesia.
Menurut dia, itu karena warga-78 masih menjalani periode pengamatan 14 hari, dan sejauh ini diuji virus corona negatif. Pengamatan dijadwalkan untuk akhir berikutnya 23-24 Februari.
"Sekitar 23-24 Tanggal Penyelesaian Februari (observasi) estimasi (selesai). Kemudian mereka datang kembali hampir tidak memerlukan periode pengamatan lebih lama karena dilakukan di atas kapal, "kata Retno di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2).
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pemerintah Jepang, kata Retno periode observasi warga di kapal pesiar harus diselesaikan hari berikutnya, Februari 17.
Tapi pemerintah Jepang mengambil empat hari untuk mengecek kembali. Proses observasi yang disediakan benar-benar selesai 23-24 Februari 2020.
"Sekarang 17 Feb berarti akan ada dua hari. Setelah itu akan diperiksa. Informasi ini merupakan yang kedua, karena kita punya otoritas Jepang bahwa kami terus melakukan koordinasi dan komunikasi, "katanya.
Retno memastikan warga 78 hari dalam kondisi baik. Dia dengan Departemen Kesehatan telah membentuk tim untuk mengantisipasi akhir periode observasi.
"Kami akan mengawasi. Kami tidak melihat banyak Departemen Kesehatan tim pergi ke Tokyo untuk mengantisipasi pemasangan ketika masa karantina berakhir dan kami juga memiliki efek. Jika mereka kembali, itu berarti mereka sehat, "katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Agus Putranto Terawan menyatkan kesehatan, itu masih menunggu sertifikasi untuk 78 warga otoritas Jepang.
Jika sehat, mereka tidak perlu menjalani proses observasi di Indonesia.
"Kami berharap untuk melaporkan hasil oleh Departemen Kesehatan. Kita perlu sertifikasi. Jadi, inilah yang terbaru yang sehat dan baik, mengapa kita amati? Sama seperti kesehatan, "kata Terawan.
Saat ini, lebih Terawan ia masih berkoordinasi dengan pemerintah Jepang untuk verifikasi dan pemulangan 78 warga.
"Jika negatif, aku akan ke sana. Tapi pentahbisan pertama saya diperbolehkan untuk memeriksa dan pickup, "katanya.
No comments:
Post a Comment