Gaun Pengantin Langka Gara-gara Wabah Virus Corona - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Saturday, February 22, 2020

Gaun Pengantin Langka Gara-gara Wabah Virus Corona

Gaun Pengantin Langka Gara-gara Wabah Virus Corona.

Gaun Pengantin Langka Gara-gara Wabah Virus Corona



Calon pengantin di semua dunia dalam bahaya tak dapat mendapatkan gaun pengantin idaman. Virus corona (Covid-19) yang sedang mewabah di China diprediksi akan membuat gaun pengantin langka. Pasalnya, China adalahprodusen gaun pengantin terbesar di dunia.


Berdasarkan data American Bridal and Prom Industry Association, 80 persen gaun pengantin bergaya barat di dunia diproduksi di China. Gaun pengantin bergaya barat identik dengan gaun berwarna putih yang menonjolkan keanggunan mempelai wanita.

Virus corona yang bermula dari Wuhan dan menyebar ke sebanyak kota di China membuat tidak sedikit pabrik, tergolong pabrik gaun pengantin tutup. Pabrik-pabrik itu diblokir untuk menghambat penyebaran virus. Di sisi lain, penutupan pabrik menciptakan proses buatan ikut terhambat.


"Kami menghabiskan tidak sedikit waktu mengawasi situasi di China dan saya yakin tidak sedikit gangguan bakal terjadi. Tidak melulu dengan gaun pengantin tetapi pun sisi pengiring pengantin (bridesmaid)," kata James Marcum, Marcum adalahCEO David's Bridal, penjaja gaun pengantin terbesar di Amerika Serikat.
Marcum memperkirakan buatan gaun pengantin menurun signifikan. Membuat suatu gaun pengantin memerlukan waktu yang panjang dan tenaga kerja yang terampil. Banyak gaun yang diciptakan dengan rinci yang rumit, dijahit dengan tangan, dan dilekatkan manik-manik. Banyak gaun pengantin yang diciptakan hingga 100 jam kerja dengan tangan.

Saat ini, pasokan gaun pengantin dari China sudah merasakan keterlambatan sampai satu bulan.

"Setidaknya telah satu bulan keterlambatan dalam rantai pasokan [dari China]. Ini bakal menjadi lebih buruk andai semuanya tidak segera pulang normal," kata presiden American Bridal and Prom Industry Association, Stephen Lang.

Diprediksi keterlambatan akan terus dilangsungkan karena pabrik bahan-bahan gaun pengantin laksana kain dan manik-manik pun belum beroperasi.
Efek domino dari keterlambatan buatan ini ialah para penjaja yang tak dapat memenuhi keperluan calon pengantin.

"Kami telah mendapat kabar bahwa sejumlah pedagang besar darurat memberi tahu pembeli mereka mengenai keterlambatan pengiriman sebab virus," ungkap Marcum.

Calon pengantin di AS dan Eropa sekarang tengah berburu gaun pengantin lantaran musim kawin bakal segera tiba ketika musim panas berlangsung. Pesanan gaun pengantin di di antara pengecer besar Mon Cheri Bridals telah meningkat 11 persen.

"Pesanan kami telah naik 11 persen guna tahun ini," kata Lang yang pun adalahpemilik Mon Cheri Bridals.


Para penjaja di AS sekarang mesti bekerja keras mengisi permintaan gaun pengantin. Jika tidak, calon pengantin akan kekurangan opsi pakaian. Di samping dari China, pasokan gaun pengantin dunia pun berasal dari Sri Lanka, Burma, dan Vietnam, meskipun jumlahnya tak banyak.

No comments:

Post a Comment