Bahaya Minuman Berkarbonasi dan Berpemanis.

1. Obesitas.

Mengonsumsi minuman berpemanis tidak mempunyai efek kompensasi. Biasanya, setelah santap camilan atau makanan padat lainnya, terdapat kecenderungan untuk meminimalisir jumlah asupan kalori dari makanan.

Hal ini tidak terjadi sesudah minum, dimana orang seringkali tidak mengolah pola santap makanan padat, yang mengakibatkan keunggulan asupan kalori harian yang didapatkan dari gula di dalam minuman dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh, yang berdampak pada kegemukan.

2. Diabetes.

Orang yang mengonsumsi minuman berpemanis secara teratur (satu sampai dua kaleng masing-masing hari atau bahkan lebih) mempunyai risiko 26 persen lebih tinggi untuk merasakan diabetes tipe 2 daripada orang yang jarang minum minuman berpemanis.

3. Penyakit jantung.

Risiko penyakit jantung yang lebih tinggi diakibatkan oleh efek buruk dari tingginya muatan glikemik dari minuman berpemanis terhadap kadar gula dalam darah.

4. Menurunnya kesehatan tulang dan penyakit persendian.

Minuman berkarbonasi mempunyai kadar fosfat yang tinggi, dan mengonsumsi fosfat lebih dari kalsium mempunyai efek yang merusak kesehatan tulang.

5. Kematian dini

Berdasarkan keterangan dari sebuah riset besar jangka panjang terhadap 37.716 lelaki dan 80.647 perempuan di Amerika Serikat, semakin tidak sedikit minuman manis yang diminum orang, semakin besar risiko kematian dini - khususnya dari penyakit kardiovaskular.