20 Ribu Ikan Nila Mati di Maninjau Akibat Angin Kencang - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Thursday, February 27, 2020

20 Ribu Ikan Nila Mati di Maninjau Akibat Angin Kencang

20 Ribu Ikan Nila Mati di Maninjau Akibat Angin Kencang

20 Ribu Ikan Nila Mati di Maninjau Akibat Angin Kencang



Sekitar 20 ribu lebih mati ikan nila di danau Maninjau, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat, pada 24 Februari sampai 25. Angin kencang diduga menjadi penyebab kematian.

Kepala Dinas Perikanan dan Makanan Agam Ermanto mengatakan angin kencang melanda daerah sepanjang 20-23 Februari dan menyebabkan kematian ikan setelah itu.

Dia mengatakan bahwa sekitar 20.000 ikan di keramba pembudi sumber mati ikan di danau.


"Di bagian bawah Danau Maninjau ada banyak tumpukan residu yang berisi pakan dan kotoran ikan, serta berbagai macam limbah, termasuk sampah plastik. Angin kencang mengakibatkan upwelling aliran air. Ampas telah naik ke atas sehingga bahwa oksigen di dasar danau berkurang atau habis. itu menyebabkan ikan mati, "katanya

Puluhan ribu ikan, kata Ermanto, dimiliki oleh 12 tenaga pembudi, dibesarkan di puluhan keramba jaring apung. Setiap kandang mengandung rata-rata 500 kilogram dan tidak terdapat 1 ton dan 2 ton ikan.

Sebagai hasil dari kematian ikan, ia menghitung pembudi daya yang hilang sekitar Rp260 juta. Hitungan didasarkan pada harga ikan di tingkat pasar. "Ikan yang mati yang siap panen. Pada tingkat harga pasar Rp26.000 per kilogram, sementara di tingkat peternak Rp 19.000," katanya.

Ermanto mengatakan bahwa dalam dua bulan dua kali hal yang sama terjadi di Kabupaten Tanjung Raya. Pada tanggal 29 Januari di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, 10 ton ikan mati. Pada tanggal 5 Februari di Linggai, Nagari Koto Duo, 63 ton ikan mati.

Oleh karena itu, Ermanto mengimbau sumber pembudi ikan di Maninjau dengan cepat memanen tanaman yang layak ikan. Dia juga meminta mereka untuk tidak digunakan untuk mengisi kandang dengan bibit sebelum cuaca benar-benar stabil.

Dia menambahkan bahwa nilai akuakultur di Maninjau merupakan mata pencaharian dari banyak warga Agam. Menurut catatan, ada 16 ribu keramba apung ikan nila milik 1.600 tenaga pembudi di danau.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika mengatakan Minangkabau Sakimin angin kencang melanda Padang, Padang Pariaman, dan sekitarnya, serta beberapa daerah Sumatera Barat, termasuk Agam, dari 20 sampai Februari 23. Kecepatan angin mencapai 30 knot atau 50 sampai 60 kilometer per jam.

No comments:

Post a Comment