
Badan Antariksa Amerika (NASA) menulis bahwa suhu permukaan global atau bumi pada 2019 adalahyang terpanas kedua sesudah 2016.
Berdasarkan keterangan dari analisis dari The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) atau Administrasi Kelautan & Atmosfer Nasional pada 2019, suhu global menjangkau 0,98 derajat celsius.
Dilansir website NASA, suhu global mengalami eskalasi sejak 1880-an rata-rata tidak cukup dari satu derajat celsius.
Dengan memakai metode iklim dan analisis statistik data suhu global, semua ilmuwan NASA telah memutuskan bahwa bertambahnya emisi ke atmosfer karbon dioksida dan gas lokasi tinggal kaca mengakibatkan peningkatan suhu yang lumayan tinggi.
"Apa yang terjadi [kenaikan suhu global] ialah berkesinambungan, bukan kebetulan karena sejumlah fenomena cuaca. Kita tahu bahwa tren ini didorong oleh bertambahnya gas lokasi tinggal kaca di atmosfer," kata Gavin Schmidt, di antara ilmuwan di Goddard Institute for Space Studies (GISS) NASA.
NOAA pun menulis wilayah Kutub Utara lambat laun menghangat semenjak 1970 dampak naiknya suhu di atmosfer dan lautan, yang mengakibatkan hilangnya massa di Greenland dan Antartika.
Di samping itu, ada penambahan cuaca esktrem laksana gelombang panas, kebakaran hutan, dan curah hujan yang lebat.
Perubahan Iklim Jadi Penyebab Kebakaran Hutan di Australia
Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Australia sampai ketika ini, paling tidak sudah menghancurkan lebih dari 2.000 rumah, 10 juta hektare lahan, dan 28 nyawa terenggut.
Sejumlah peneliti dari universitas memperkirakan lebih dari satu miliar fauna termasuk mamalia, burung, dan reptil terbunuh dampak kobaran api.
Para ilmuwan menuliskan bahwa evolusi iklim merangsang kebakaran hutan menjadi gampang meluas dan hadir aksi protes besar-besaran pada Jumat (10/1) kemudian di sekian banyak kota di Australia, yang meminta pemerintah memungut tindakan guna menangani evolusi iklim.
Sebab, Australia diketahui merasakan tahun terkering dan terpanas pada 2019 dengan rata-rata suhu 41,9 derajat Celcius.
No comments:
Post a Comment