Mengenal Garda Revolusi, Pasukan Iran Bersenjata Rudal - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Saturday, January 18, 2020

Mengenal Garda Revolusi, Pasukan Iran Bersenjata Rudal

Mengenal Garda Revolusi, Pasukan Iran Bersenjata Rudal.



Mengenal Garda Revolusi, Pasukan Iran Bersenjata Rudal


Kecaman dan kritik menghujani militer Iran. Pasukan Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guard Corps/IRGC) tersebut dihujat sesudah melakukan kekeliruan fatal, menembak jatuh pesawat komersial kepunyaan Ukraina.

Mereka tak sengaja menembak pesawat Ukraine International Airlines dua kali dengan rudal sampai menewaskan semua 176 penumpang dan awak.

Insiden tersebut terjadi saat Iran tengah bersiaga menjawab serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan jenderal mereka, Qasem Soleimani, di Irak.


IRGC adalahangkatan bersenjata Iran yang terbentuk 40 tahun lalu sesudah revolusi dilangsungkan pada 1979.
Lihat juga: Iran Ultimatum Eropa Jangan Tiru AS, Ancam Pasukan di Timteng

Menurut sekian banyak  sumber, sebelum revolusi terjadi, Raja Iran Shah Muhammad Reza Pahlavi paling mengandalkan kekuatan militer guna menjaga ketenteraman nasional sekaligus kekuasaan.

Namun, sesudah pemerintah revolusioner menggulingkan pemerintahan monarki Pahlavi pada 1979, Iran menyadari bahwa negaranya butuh angkatan bersenjata yang berkomitmen guna mengkonsolidasikan rezim revolusioner mereka.

Dilansir dari Council on Foreign Relations, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, penguasa baru Iran, kemudian membuat konstitusi baru yang menjadi dasar hukum pembentukan dua angkatan bersenjata yaitu militer dan IRGC.

IRGC dirasakan sebagai penyeimbang tugas militer Iran. Berdasarkan konstitusi, militer Iran bertugas mengayomi perbatasan dan kedaulatan negara. Sementara itu, IRGC mempunyai tugas untuk menjaga sistem politik Islam Iran.
Namun, dalam prosesnya, IRGC menjadi angkatan bersenjata yang lebih berpengaruh dari militer. IRGC menjadi kekuatan militer, politik, dan ekonomi utama Iran, tumpuan Khamenei.

Tak jarang, tugas IRGC dan militer Iran sering tumpang tindih.

IRGC diduga mempunyai lebih dari 190.000 personel aktif yang terdiri dari angkatan darat, laut, dan udara layaknya militer.

Meski jumlah pasukan darat lebih tidak banyak dari militer Iran, IRGC dirasakan sebagai angkatan bersenjata berpengaruh yang kerap sedang di belakang operasi militer utama Iran baik di dalam maupun luar negeri.
Pasukan tersebut juga memantau dan mengontrol senjata strategis serta perangkat utama sistem pertahanan (alutsista) Iran.

Angkatan laut IRGC mempunyai tugas berpatroli di Selat Hormuz yang menjadi jalur strategis perniagaan minyak dunia lantaran menghubungkan Teluk Arab dengan Samudera Hindia. Jalur sempit ini dilewati oleh kapal-kapal minyak yang membawa 20 persen pasokan minyak dunia.

Sementara itu, angkatan udara IRGC jarang mengoperasikan pesawat tempur, namun bertanggung jawab atas pemakaian sistem rudal Iran. Data intelijen AS menilai bahwa Iran mempunyai kekuatan rudal balistik terbesar di Timur Tengah.

Teheran dinamakan mempunyai lebih dari 10 sistem rudal balistik baik yang sudah beroperasi maupun yang tengah dalam pengembangan dengan ratusan pasokan rudal.

IRGC pun turut mengendalikan Basij Resistance Force, kumpulan paramiliter yang menolong membungkam kritik domestik Iran dan sebagai lembaga amal yang menjalankan mayoritas perekonomian.
IRGC juga ikut memperluas pengaruh Iran di area dengan meluangkan uang, senjata, teknologi, dan pelatihan untuk sekutu Iran tergolong kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah melewati pasukan elite Quds.

IRGC khususnya pasukan Quds menjadi musuh utama Amerika Serikat dan sekutunya, Israel, di Timur Tengah. AS menuding pasukan Quds menyokong dan mendanai kumpulan teroris di kawasan. Pemimpin Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas di tangan AS dalam serangan drone pada 3 Januari lalu.

No comments:

Post a Comment