Menteri Koordinator maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta pemerintah provinsi (provinsi) harus lebih berani dalam pembebasan lahan untuk banjir membangun infrastruktur jera. Infrastruktur yang dimaksud adalah membuat spatula.
"Yah itu harus ada keberanian juga. Jika Anda tidak ingin menjadi pergeseran (tanah) ya banjir seperti ini," kata Luhut, Jumat (3/1).
Luhut daerah menyatakan tanah telah diperoleh untuk pembuatan spatula baru 600 meter. Sementara itu, dibutuhkan sekitar 1,2 kilometer (km).
"Spatula harus membiarkan dibebaskan lahan (konstruksi)," kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri PUPR Hadimuljono Basuki mengatakan akan mengejar penyelesaian pembangunan dua bendungan banjir jahil tahun ini. Dua bendungan yang berada di Sukamahi dan Cimahi, Bogor.
"Kami terus membangun bendungan yang bisa dipercepat tahun ini, karena tanah sebagian besar gratis," kata Basuki.
Selain bendungan, Kementerian PUPR juga akan melebarkan sungai. Hal ini dimaksudkan agar sungai dapat menahan lebih banyak air. Pada akhirnya, risiko banjir bisa ditekan.
"Kaya BKT (Banjir Kanal Timur). Jadi tetap pemerintah provinsi tugas Anda untuk tanah memperoleh, kita (pemerintah pusat) untuk membangun. Kerjasama ini," jelasnya.
Informasi saja, curah hujan yang tinggi pada malam tahun baru hingga awal 2020 telah menyebabkan banjir di beberapa daerah, terutama Jabodetabek. Banjir terjadi pada Rabu (1/1) dan Kamis (2/1).
No comments:
Post a Comment