Review Film: Klaus.
Klaus menjadi film kesayangan saya jelang Natal 2019. Kisah simpel yang dibalut lewat animasi unik ini dapat membuat tertawa dan meneteskan air mata dalam masa-masa singkat.
Sesuai judul, Klaus menceritakan cerita Santa Claus yang sejak dulu menjadi ikon Natal. Beberapa urusan yang akrab dengan Santa Claus dapat ditemukan dalam film ini.
Beberapa urusan itu mulai dari lelaki tua bertubuh besar dengan jenggot abu menghiasi wajah, sekumpulan rusa dengan kereta luncur yang terbang dengan ajaib, semua pembungkus hadiah serta kotak-kotak kado.
Namun, cerita tak dibuka dari sudut pandang bapak tua berjanggut abu-abu atau putih itu. Film ini malah dibuka dengan cerita Jesper, anak direktur utama kantor pos yang pemalas. Hal tersebut membuat ayah Jesper kesal dan mengirimnya ke kota kecil mempunyai nama Smeerensburg guna bekerja.
Di sana, Jesper berhadapan dengan orang-orang serta kondisi yang bertolak belakang dari kehidupan sebelumnya. Di Smeerensburg pula Jesper bertemu Klaus, lelaki tua pembuat mainan dari kayu.
Klaus sedikit bertolak belakang dengan film-film jelang Natal banyak sekali yang seringkali meriah, sarat pesta, tawa, dan bersenang-senang.
Film karya Sergio Pablos ini bernuansa lebih gelap, mulai dari cerita tiap karakter sampai guyonannya. Meskipun, tak segelap The Nightmare Before Christmas.
Smeerensburg menjadi di antara hal yang mengindikasikan kegelapan Klaus. Bersenang-senang adalahdosa di kota terasing tersebut.
Animasi berdurasi lebih selama 70 menit ini pada dasarnya mempunyai pesan yang mendalam, laksana perubahan dapat terjadi melulu lewat satu aksi kecil yang anda lakukan, serta pertemanan dapat terbentuk tanpa disangka yang begitu menghangatkan.
Bukan melulu itu, film ini pun menggambarkan soal pengorbanan sebelum memungut keputusan, sampai penerapan frasa "jangan menilai orang dari luar" jelas hadir dalam Klaus.
Film ini pun lebih tidak sedikit menonjolkan upaya pencarian kepribadian Jesper yang terjadi sesudah bertemu dengan Klaus. Hal tersebut membuat film ini perlahan lebih berwarna.
Meski memiliki kisah yang gelap, Klaus tetap menawarkan latar belakang lokasi yang begitu estetis dan magis.
Secara keseluruhan, Klaus adalahfilm yang dapat dimasukkan susunan tontonan bareng keluarga pada Natal kali ini, lagipula film ini dapat dinikmati baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Klaus adalahkarya Pablos usai menghasilkan sebanyak film Disney ternama era 90-an laksana Tarzan, The Hunchback of Notre Dame dan Hercules.
Klaus sudah tayang semenjak 8 November dan dapat disaksikan di Netflix.
No comments:
Post a Comment