Peneliti Temukan 'Semut Meledak' di Kalimantan

Peneliti Temukan 'Semut Meledak' di Kalimantan

Setiap makhluk hidup memiliki teknik masing-masing untuk mengayomi diri. Namun, spesies semut baru di Kalimantan diketahui mempunyai mekanisme perlindungan diri yang lumayan ekstrem.

Spesies baru ini diberi nama Colobopsis explodens, tapi semua peneliti lebih suka menjuluki fauna ini sebagai "yellow go". Spesies ini dapat menghancurkan dinding perut mereka sendiri dan untuk menerbitkan cairan beracun lengket yang membunuh predator dan diri mereka sendiri.

Spesies baru yang ditemukan di Kalimantan ini ialah satu dari 15 spesies "semut meledak" ditemukan menurut keterangan dari sebuah riset yang ditulis di jurnal sains, ZooKeys.

Para ilmuwan sendiri sebetulnya sudah mensurvei spesies-spesies bertolak belakang dari semut menarik ini semenjak 1935. Namun sebab kekurangan bukti, kesebelasan Museum Sejarah Alam Wina, Universitas Teknik Wina, dan lembaga beda akhirnya mengerjakan perjalanan ke Asia Tenggara.

Mereka kemudian berekspedisi baru-baru ini ke Kalimantan, Thailand, dan Malaysia oleh kesebelasan peneliti antar disiplin ilmu. Hasil survei mereka membawa pengetahuan yang benar-benar baru untuk sains.

Berdasarkan keterangan dari para peneliti, semua semut ini mempunyai pola perilaku yang kolektivisme. Artinya, mereka lebih melayani kepentingan koloni mereka ketimbang diri mereka sendiri. Dorongan untuk menjaga hidup mereka sendiri, menjadi urusan sekunder dalam keperluan koloni.

Sehingga, pengorbanan diri ialah hal yang wajar untuk semut kelompok pekerja kecil di koloni semut. Dalam sejumlah kasus, semut meledakkan diri saat para ilmuwan terlampau dekat. Namun, dalam daftar para peneliti, melulu sedikit pekerja kecil yang meledak.

Tak melulu itu, mereka membuat jembatan atau rakit hidup dengan tubuh mereka. Mereka pun membawa semut terluka lainnya dan bahkan menyerahkan "perawatan medis" dalam sejumlah kasus penelitian.

Para semut tersebut juga mempunyai kasta berbeda-beda, contohnya "penjaga pintu". Anggota kasta ini punya format yang aneh. Mereka punya kepala besar dengan format seperti penyumbat.

Penyumbat berikut yang mereka pakai untuk menutup pintu masuk sarang. Para semut ini memakan alga, jamur, serangga mati, buah, dan ikan, laksana ditulis Gizmodo.