Pemenang Desain Ibu Kota Pilihan Jokowi Diumumkan 23 Desember

Pemenang Desain Ibu Kota Pilihan Jokowi Diumumkan 23 Desember

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan rekomendasi pemenang desain ibu kota baru untuk dewan juri. Rekomendasi tersebut akan ditampung kemudian ditetapkan dan diberitahukan hasilnya di Kementerian PUPR pada 23 Desember 2019 mendatang.

Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjadi di antara dari 13 juri sayembara desain ibu kota negara baru. Pernyataan itu disampaikannya usai menonton presentasi lima desain terpilih bareng kepala negara.

"Pilihan presiden saya kira luar biasa. Presiden telah merekomendasikan ke dewan juri sebab pengumumannya mesti surat dari dewan juri," ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan

Kendati begitu, ia tak mau memberi bocoran desain laksana apa yang seandainya akan menjadi pemenang. "Pokoknya canggih banget, juaranya canggih banget," imbuhnya.

Di sisi beda ia mengaku ada ruang evolusi tata letak pada desain yang terpilih nanti bila tidak cocok dengan situasi di lapangan. Begitu pula dengan ruang pemberian rekomendasi penyempurnaan desain pada etape konstruksi nanti.

"Nanti terdapat rekomendasi penyempuraan, si pemenang barangkali 80 persen perfect, tidak cukup 20 persennya dipenuhi dari juara-juara beda yang kami anggap dapat dimasukkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, pemenang desain ibu kota negara baru rencananya bakal dibawa oleh Kementerian PUPR guna meninjau tempat langsung. Sebelumnya, ibu kota negara baru sudah diputuskan akan bertempat di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan TImur.

"Mereka bakal survei bareng tim dari PUPR guna fine tunning hal-hal yang sifatnya masih tidak cukup lengkap," katanya.

Sementara berhubungan desain Istana Negara dan bangunan pemerintahan lain, menurut keterangan dari Ridwan, tidak butuh seluruhnya disayembarakan. Sebab, yang terpenting usulan besar ibu kota negara telah ada.

"Iya anda lihat timing dan kebermanfaatannya, jadi tidak seluruh harus disayembarakan juga. Lain-lain dapat penunjukkan, dapat (menurut) kredibilitas dan pengalaman," terangnya.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sejumlah desain terpilih sejatinya telah memenuhi kemauan pemerintah dari segi penyediaan transportasi publik yang terintegrasi. Bahkan, sejumlah desain memungkinkan pemakaian transportasi ramah lingkungan sesuai kemauan pemerintah.

"Kami kasih guidance, transportasinya tidak berbahan fosil, antar muda bersangkutan, pada sisi hierarki sangat rendah orang dapat jalan kaki. Jadi bila 100 meter, 200 meter, 1 kilometer, orang tersebut jalan kaki. Ada sejumlah yang laksana itu," ujarnya.