- TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Friday, December 20, 2019

Parlemen Inggris Setuju RUU Brexit Boris Johnson.


Parlemen Inggris Setuju RUU Brexit Boris Johnson



Parlemen Inggris menyimpulkan untuk menyokong rancangan persyaratan pengunduran diri dari Uni Eropa (Brexit) yang dikemukakan Perdana Menteri Boris Johnson. Hal ini menciptakan Inggris akan hengkang dari blok itu pada 31 Januari 2020.

Seperti dikutip CNN, Sabtu (21/12), hasil pengambilan suara mengaku anggota parlemen yang menyokong Rancangan Undang-Undang Kesepakatan Pengunduran Diri (Withdrawal Agreement Bill) menjangkau 358 orang. Sedangkan yang menampik sebanyak 234 orang.
"Sekarang ialah saat guna berkumpul. Menulis bab baru dalam cerita negara kita, guna menjalin kemitraan baru dengan teman-teman Eropa kita, guna berdiri tegak di dunia," kata Johnson.

Seperti diketahui, isi RUU tersebut mengaku Inggris bakal mundur dari keanggotaan Uni Eropa pada 31 Januari 2020. Sedangkan semua negosiasi perniagaan dengan Uni Eropa dan negara anggotanya akan selesai pada Desember 2020.


Sejumlah pakar ekonomi pesimis Uni Eropa dan Inggris akan dapat menyepakati sebanyak perjanjian perdagangan melulu dalam tempo 11 bulan. Namun, Johnson berkeras tetap akan membawa Inggris terbit dari Uni Eropa untuk menyelesaikan kemelut sekitar 3,5 tahun.

Hal ini membuat tidak sedikit pengusaha khawatir bahwa Inggris bakal meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Jika situasi tersebut terjadi, maka dikhawatirkan akan membuat kekacauan proses perniagaan dengan Uni Eropa dan dapat menyeret Inggris ke dalam resesi ekonomi.
Di dalam RUU tersebut, Johnson menghapus pasal yang mulanya disematkan untuk membolehkan anggota Parlemen dapat terlibat dalam perundingan dagang dengan Uni Eropa di masa mendatang. Mulanya pasal itu diciptakan untuk meraih sokongan dari kumpulan oposisi.

Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sempat mengaku sebanyak 203 anggotanya di Parlemen akan membangkang RUU itu. Dia menuliskan pemerintah di bawah kepemimpinan Johnson memungut langkah sembrono untuk nasib negara kita.

RUU tersebut nantinya mesti diratifikasi oleh Wakil Presiden Parlemen Eropa, Pedro Silva Pereira, pada 29 Juni. Setelah itu, Inggris masih menjadi anggota Uni Eropa namun tanpa hak-hak dan keharusan yang didapat atau mesti diisi sampai akhir 2020.

Inggris melangsungkan jajak pendapat guna menilai apakah bakal tetap atau terbit dari Uni Eropa tiga tahun lalu. Sejak tersebut pendahulu Johnson, Theresa May, mengupayakan meloloskan RUU Brexit dengan Parlemen namun gagal.
May kesudahannya mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Johnson melewati pemilihan umum.

No comments:

Post a Comment