Kenapa Kita Bisa Lupa?
Kebiasaan yang paling ngga bisa diampuni lagi, apalagi kalau bukan…… lupa. Kita pasti memohon-mohon jika dilahirkan kembali untuk bisa punya ingatan super seperti Doctor Strange, supaya ngga khawatir lagi sama yang namanya lupa. Hmmm, memang kita semua pasti pernah mengalami situasi yang gawat cuma gara-gara lupa. Jadi, kenapa sih kita harus bisa lupa segala?
Sebuah Kegagalan
Pada dasarnya, “lupa” terjadi saat kita gagal memanggil kembali memori yang pernah kita simpan sebelumnya. Memang, selama hidupnya, manusia pun menyimpan banyak sekali memori dalam otak. Saking banyaknya, otak kita pun berusaha bersih-bersih memori yang dianggap ngga penting supaya cukup menampung memori. Nah, pasti ada yang kelewatan kan, jadilah kita lupa.
Tapi, omong-omong, sebenarnya, siapa sih si Memori ini?
Singkatnya, memori adalah aneka informasi yang kita simpan dalam otak untuk diingat kembali. Informasi-informasi ini terbentuk dari kumpulan sensasi yang dirasakan indera kita sehari-hari. Kalau kita anggap berkesan, informasi yang terpilih bakal disimpan otak sebagai memori jangka pendek. Dan memori jangka pendek yang terus diulang-ulang bakal bisa di-upgrade ke memori jangka panjang, dan kita panggil lagi di kemudian hari.
Sayangnya, berkaca dari pengalaman, si memori ini ternyata ngga selalu muncul saat dipanggil. Meskipun di saat kita lagi butuh-butuhnya! Tapi, sebelum kita marah-marah sama si memori, coba kita dengar dulu apa kata para peneliti.
Rupanya, secara psikologis menurut Edward Thorndike, ada beberapa alasan ilmiah kenapa kita sampai bisa lupa.
Pertama, kita bisa lupa karena kita sejarang itu memanggil kembali memori yang ada.
Kedua, kita lupa satu memori karena ada memori lain yang lebih berkesan buat kita.
Ketiga, kita lupa karena kekurangan petunjuk buat memanggil si memori.
Keempat, kita lupa karena suatu memori rasanya terlalu traumatis buat kita ingat.
Dan kelima, kita lupa sesimpel karena… yaaaah disengajakan, biar hilang ingatan kita tentang si dia.
Alasan lain, kenapa kita lupa pun juga datang dari dunia medis. Ingat adegan dramatis favorit kita ini? Meski terkesan berlebihan, cedera kepala parah, emang bisa bikin kita amnesia. Soalnya, proses mengingat itu, terbentuk melalui jaringan neuron di otak kita. Jadi, kalau otak kita kenapa-napa, ya ngga mustahil si memori ikut kenapa-napa juga. Tapi, ngga usah jedot-jedotin kepala juga, kalo kita pengen melumpuhkan ingatan kita…
Di satu sisi, lupa bisa saja mengacaukan kehidupan. Bayangkan aja gimana ngerinya kalau semua abang tukang bakso mendadak lupa massal caranya bikin bakso. Di sisi lain… mungkin lupa adalah anugerah yang terindah buat manusia.
Apakah kalian bisa membayangkan kalau kita ga bisa lupa? Bakal sedepresi apa kalau kita ngga bisa lupa kenangan yang itu saat kita dikhianati?
Jadi, terus ulang aja ingatan yang bermanfaat, dan relakan memori pahit kita biar lenyap ditelan waktu.
No comments:
Post a Comment