Pilot Garuda di PHK, Dirut: Ini Keputusan yang Berat

penerbangan ini termasuk salah satu perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat dari wabah virus corona. Penurunan jumlah penumpang berkurang, termasuk perusahaan make Garuda Indonesia kehilangan hingga menjadi.
Akibatnya, korona, Garuda Indonesia dipaksa untuk memotong jumlah pilot. adalah Garuda Indonesia Presiden Direktur Irfan Setiaputra saat mengatakan kebijakan sebagai upaya untuk pasokan dan penerbangan permintaan operasi menyelaraskan secara signifikan dipengaruhi oleh corona pandemi terkena harus diambil.
Kebijakan itu, kata Irfan telah melalui penilaian yang cermat berkaitan dengan hak-hak karyawan yang kontraknya telah selesai. "Ini keputusan yang sulit kita harus mengambil," katanya.
Irfan melanjutkan, Garuda Indonesia tidak akan memperbaharui kontrak dengan pilot dalam status waktu kerja tertentu. "Dengan penandatanganan kontrak, Garuda Indonesia terus memenuhi kewajibannya pada hak-hak pilot yang sesuai kebutuhan masa kontrak saat ini," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, Juni 1, 2020.
Namun, Irfan pasti akan Garuda Indonesia mampu bertahan dan terus kondisi perusahaan bekerja akan terus meningkatkan dan mengaktifkan lagi. Jadi Irfan adalah maskapai penerbangan negara percaya diri situasi saat ini adalah melalui waktu yang sangat sulit bagi industri penerbangan.
adalah menolak sebelum membakar percontohan karyawan maskapai penerbangan milik negara dengan status urutan dikenal sebagai kontrak kerja sementara tertentu (PKWT). Berita tentang ratusan dipecat oleh karyawan, sementara itu awalnya disajikan oleh Asosiasi awak kabin Garuda Indonesia (IKAGI). Namun, jumlah ini 800 lebih besar dari IKAGI disampaikan, 400 orang, terdiri dari pramugari dan pramugara PKWT.
Semua karyawan dipecat, tidak ada yang mendapatkan gaji, tetapi hanya asuransi kesehatan dan tunjangan (THR) telah diterima dibayar di muka.
No comments:
Post a Comment