Cerpen Misteri: Possession - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Sunday, April 19, 2020

Cerpen Misteri: Possession

Cerpen Misteri: Possession




Aku tak mempunyai siapapun, jadi aku menyelinap kedalam wanita ini. Melihat melalui matanya, aku mendapati diriku melakukan aktivitas keduniaan. Saat ini aku tengah mencincang wortel untuk acara pesta makan malam bersama.
Membosankan.
Selalu saja begitu, tiap kali aku menumpang di tubuh manusia - mereka-mereka yang membiarkan pikirannya kosong hingga memudahkanku memasuki tubuhnya- dan yang sedang ku tempeli ini adalah tipe manusia pekerja otomatis, sebagian besar waktunya digunakan hanya untuk mencincang ini, mencincang itu, mencincang wortel.
Meski begitu, mengambil kendali tubuhnya tidaklah mudah. Susah sekali malahan, membutuhkan kecermatan serta waktu yang tepat. Tapi dengan sedikit sentilan di ototnya, dan senggolan di jarinya, maka..
Kesakitan! Dia kesakitan, setelah pisaunya terpeleset dan mengiris jempolnya. Indah sekali!
Tentu saja takkan ada lagi kekosongan dalam pikirannya untuk aku tempati setelah kesadaran penuhnya kembali muncul, namun untuk sekejap sebelum aku terusir, aku sempat merasakan sentakan keterkejutan itu, rangsangan syok itu,-terasa kuat, hampir seperti hidup lagi. Dan gelora kehidupan begitu membuatku ketagihan. Jadi aku menyelinap pergi meninggalkan bekas korbanku, mengintai dari bayang-bayang, kelaparan mencari mangsa selanjutnya.
Akhirnya aku menemukan inang yang lebih unik. Pikirannya dibanjiri lamunan tentang orangtua, teman-teman, peliharaan -semua yang mencintainya namun tidak lagi dengan kekasihnya.
Melalui matanya yang digenangi oleh tangis, kulihat pemandangan jalanan jauh di bawah sana, dan aku dapat merasakan kebimbangannya, dia berniat kembali, membatalkan keputusannya melompat dari atas gedung ini. Tapi dengan sedikit sentilan pada ototnya, hentakan di kakinya, maka…
Sekarang waktunya kembali kedalam bayang-bayang, sekali lagi mengincar para raga berjiwa kosong. Selalu saja ada seseorang untuk dikejutkan di luar sana. Seseorang yang sedang memangkas rumput, atau yang melamun di pinggir jalan, atau yang lengah saat berjalan di atas lantai licin kamar mandi.
Bahkan kadangkala juga termasuk mereka yang otaknya penuh dengan cerita hantu

No comments:

Post a Comment