Pejabat kesehatan AS mengatakan percobaan pertama pada manusia untuk menguji vaksin virus corona jenis baru atau COVID-19 telah dimulai, sementara para ilmuwan berlomba untuk menemukan perawatan untuk pandemi ini.
Para ilmuwan di Kaiser Permanente Washington Research Institute di Seattle memberikan vaksinasi pertama, Senin(16/3),kepada sekelompok kecil orang sehat.
Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health/NIH) mengatakan uji coba itu akan melibatkan 45 relawan dewasa yang sehat dan berusia 18 hingga 55 tahun. Mereka akan diberikan vaksin percobaan selama periode enam minggu.
"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu,"kata Jennifer Haller, salah seorang relawan dalam uji coba dari Seattle, kepada Associated Press.
Haller, yang berusia 43 tahun, mengatakan kedua anaknya yang dalam usia remaja "menanggapi positif" peran sertanya dalam uji coba ini.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan di NIH dan perusahaan bioteknologi Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
Vaksin itu merupakan salah satu studi dari banyak vaksin percobaan yang akan berlangsung di seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang untuk berupaya menemukan cara untuk melindungi orang terhadap COVID-19.
Para ilmuwan mengatakan vaksin kemungkinan tidak akan tersedia secara massal hingga 12-18 bulan lagi. Pasalnya, semua vaksin potensial harus melalui beberapa tahap pengujian untuk membuktikan vaksin-vaksin tersebut berhasil dan aman.
Meskipun membutuhkan waktu, Anthony Fauci, pimpinan penyakit menular di NIH, dalam sebuah pernyataan Senin mengatakan "Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi dengan SARS-CoV-2 merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak".
No comments:
Post a Comment