Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah Sambil Bawa Pistol Sempat Dimediasi Kades, tapi... - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Sunday, March 8, 2020

Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah Sambil Bawa Pistol Sempat Dimediasi Kades, tapi...

Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah Sambil Bawa Pistol Sempat Dimediasi Kades, tapi...

Shutterstock

Sebelum melaporkan ke polisi, SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi LS inisial, dilaporkan ke Kepala Desa Mount Hope dimediasi masalah yang mereka alami. Namun, ketika mediasi tidak menemui titik terang.

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman mengatakan mediasi saat ini dilakukan dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat. Orang tua wali hadir untuk membawa pistol ke proses mediasi menemui jalan buntu.

Kemudian, lanjut dia, Kamis (2020/05/03) Kepala melapor ke Korwil dan Jambi Departemen Pendidikan provinsi maupun pertemuan dengan Kepala Pendidikan Provinsi Departemen GTK pada hari Jumat.

"Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwenang, dan harus dikawal sampai akhir sehingga kejadian yang sama tidak terulang di masa depan," katanya

Mount Hope Kepala Desa, Yusuf mengatakan dalam mediasi bahwa tidak ada titik terang.

"Kami telah berusaha mediasi tapi tidak ada titik terang. Kami menyerahkan kepada pihak berwenang," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjab Barat, LS, tidak mau berkomentar banyak terkait dengan peristiwa yang terjadi.

Ia juga menyarankan untuk mengkonfirmasi ke polisi.

"Pintu," katanya Tanjab Barat bertemu di markas polisi setelah membuat laporan polisi.

Sebelumnya diberitakan, seorang kepala sekolah di Tanjung Jabung Barat dianiaya oleh orang tua, Rabu (2020/04/03) siang.

Penganiayaan dimulai ketika siswa mengambil ujian berbasis Android. Untuk ujian online, sekolah menyediakan fasilitas bagi siswa akses internet wifi.

Untuk memaksimalkan wifi, sekolah diminta komunitas sekolah tidak menggunakan ponsel selama ujian.

Para siswa diminta untuk ponsel collect yang diambil secara sukarela.

"Siswa yang bersangkutan beralasan orang tua tidak mengizinkan HP dikumpulkan. The kohesi siswa berdiri dalam penegakan aturan, kepala sekolah tetap meminta HP dan meminta siswa untuk menginformasikan orang tua," kata Ketua PGRI Lukman Jambi, Jambi Tribune dikutip.

Tapi tiba-tiba, pada Rabu sore ketika tidak ada aktivitas dan pembelajaran, orang tua siswa datang ke sekolah dan ada penganiayaan.

No comments:

Post a Comment