Unsyiah Dukung Penelitian Ganja.

Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, dukungan Profesor Samsul Rizal jika kampus menjadi tempat penelitian tentang ganja untuk keperluan medis dengan standarisasi yang berkualitas.

Sejauh ini, kata dia, tidak ada perguruan tinggi yang memiliki laboratorium khusus untuk meneliti bahan-bahan dalam ganja. Dengan demikian, dia mendorong kampus diberi tempat untuk melakukan penelitian.




"Kampus siap untuk membantu jika diperlukan untuk menjadi pusat penelitian atau laboratorium khusus ganja untuk lebih standar, sehingga dapat membantu pemerintah dalam bidang kesehatan," kepada wartawan, Jumat (7/2 ).
Hal itu dianggap perlu jika peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah mengenai perizinan belajar di lembaga pendidikan.


"Kami mendukung pemerintah harus memberlakukan peraturan tentang izin ganja untuk penelitian dan kebutuhan medis," katanya.

Ia berharap akan ada Qanun (peraturan) dari ganja untuk penelitian dan kebutuhan medis di perguruan tinggi. Ia juga memiliki berwacana Universitas Syiah Kuala memiliki pusat penelitian atau laboratorium spesialis baik ganja normalisasi.
Sementara itu, ganja peneliti, profesor Musri Musman disebutkan dalam tanaman ganja, ada sekitar 1262 senyawa zat. Tapi salah satu dari mereka mengandung Tetrahidrokanibinol (THC), yang mengakibatkan ganja telah dilarang di Indonesia.

Sedangkan sisanya, kata Musri ketika diobati dapat menjadi berbagai keperluan, mulai dari kesehatan, makanan, furnitur, kosmetik ke kertas.

Bahkan, dalam satu studi, THC bisa dieliminasi dalam tanaman ganja, tanpa mengubah substansi terdiri dari ganja. Dengan demikian, THC, yang pada 1261 zat yang terdiri dari ganja tidak diperlukan.

"Pikirkan orang lain seolah-olah itu tidak berguna, tetapi kami dapat menawarkan (THC). Bisakah kita pergi. Masalah lain tidak, "kata Musri yang juga merupakan bahan kimia alami di Universitas Syiah Kuala.

Dia menjelaskan di Aceh THC ganjanya banyak, yang hampir 30 persen. Tapi THC bisa lebih rendah, tergantung pada panen dan tanam.