WN China Kembali Ditangkap Terkait Penyusupan di Resor Mar-a-Lago Donald Trump

WN China Kembali Ditangkap Terkait Penyusupan di Resor Mar-a-Lago Donald Trump

Seorang perempuan China diciduk pada Rabu 18 Desember 2019, dan didakwa mengerjakan pelanggaran penyusupan properti Mar-a-Lago kepunyaan Presiden Donald Trump. Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Palm Beach, ini ialah insiden kedua tahun ini yang melibatkan penduduk negara Tiongkok diciduk karena menyusup ke lokasi tersebut.

"Lu Jing yang berusia 56 tahun diperkirakan melakukan pelanggaran di resor Palm Beach dan diminta guna pergi oleh keamanan," ujar juru bicara Polisi Pantai Palm Michael Ogrodnick

"Namun Lu pulang ke Mar-a-Lago dan mulai memungut foto. Departemen Kepolisian Pantai Palm kesudahannya merespons dan menangkapnya," menurut keterangan dari Ogrodnick.

Lu menjalani sidang pengadilan mula Kamis 19 Desember pagi. Ia menyatakan tidak bersalah atas seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Selama penyelidikan, pihak berwenang mengejar Lu, seorang penduduk negara China, sedang di AS dengan visa yang kadaluwarsa.

Berdasarkan keterangan dari Ogrodnick, sekitar interogasi, Lu meminta haknya guna berunding.

"Lu lantas di masukkan ke penjara Palm Beach County atas permasalahan Loitering atau Prowling dan disangga di lokasi penahanan," kata Ogrodnick.

Berdasarkan keterangan dari pihak Palm Beach County, Lu dimasukkan pada Rabu malam selama pukul 20.00. Ia lantas didakwa sebab melawan seorang perwira walau tanpa kekerasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menuliskan dalam konferensi pers dari Beijing pada Kamis 19 Desember bahwa China tidak memahami laporan bahwa Lu ditangkap.

Lu ialah warga negara Tiongkok kedua yang diciduk karena masuk tanpa izin di Mar-a-Lago tahun ini. Wanita Tionghoa lainnya diciduk pada bulan Maret sebab masuk tanpa izin ke properti mewah di Florida itu.

Sejauh ini tidak terdapat hubungan yang jelas antara kedua perempuan tersebut.

Yujing Zhang, seorang pengusaha perempuan berusia 33 tahun dari Shanghai, ditetapkan bersalah bulan lalu sebab memasuki zona terlarang secara tidak sah dan menciptakan pernyataan palsu untuk seorang pejabat federal.

Pada ketika penangkapannya, Zhang mempunyai empat ponsel, laptop, hard drive eksternal dan thumb drive, yang menurut keterangan dari pemeriksaan forensik mula berisi malware, menurut keterangan dari laporan aduan kriminalnya.

Jaksa penuntut menuliskan mereka pun menemukan benda elektronik ekstra - tergolong detektor sinyal guna mendeteksi kamera tersembunyi - dan ribuan dolar tunai di kamar hotelnya.

Dokumen pengadilan mula mengatakan Zhang membawa thumb drive mengandung virus malware saat ditangkap.

Trump pun tidak terdapat di properti tersebut saat kejadian. Tetapi pelanggaran tersebut mempertanyakan ketenteraman di resor, tempat semi-publik lokasi Donald Trump terkadang menjalankan hal Gedung Putih.

Trump telah menampik pelanggaran properti Mar-a-Lago sebagai "situasi kebetulan" dan menuliskan ia "tidak peduli" mengenai insiden itu. Kamis lalu, ia mengaku antusiasnya atas pendahuluan klub golf Palm Beach musim dingin.

"Aku bakal ke sana dua minggu lagi, The Southern White House!" kata Trump di Twitter.

Keluarga besar Trump mempunyai tradisi menguras liburan Natal di Mar-a-Lago.