Mengenal Naja Sputarix, Ular Kobra yang Hantui Rumah Warga.

Teror ular kobra ketika ini sudah melebar ke distrik DKI Jakarta. Pasalnya, Senin (16/12) kemarin ditemukan delapan anak ular kobra di Jalan B Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tak hingga di situ, pada Minggu (15/12) siang pun ditemukan belasan ular kobra dengan panjang selama 20 sentimeter ditemukan di kloset kamar mandi penduduk di Kembangan, Jakarta Barat.
Berdasarkan keterangan dari Ahli Hepertologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy, ular yang menghantui lokasi tinggal warga di Bogor dan Jakarta tersebut berjenis naja sputatrix (ular sendok Jawa). Hewan ini tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok sampai Flores.
"Ular jenis naja tersebut menyebar dari Afrika hingga Asia Tenggara, ada sejumlah jenis dan di Indonesia terdapat dua yakni naja sumatrana dan naja sputatrix," kata dia ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/12).
"Kalau naja sumatrana ini terdapat di Pulau Sumatra, Bangka, dan Kalimantan. Sedangkan naja sputatrix atau kobra Jawa terdapat di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok hingga ke Flores. Persebaran alaminya laksana itu," sambung Amir.
Lebih lanjut, dari sisi ukuran ular kobra Jawa lebih banyak dan keterampilan reproduksinya lebih bagus dibanding kobra Sumatra. Amir menuliskan ukuran kobra Jawa dapat menjangkau 1,8 meter.
Sedangkan saat menginjak masa reproduksi, kobra Jawa bisa menghasilkan telur sejumlah 10 hingga 20 butir. Selain tersebut kobra Jawa bisa hidup hingga 20 hingga 25 tahun.
Ditanya lain antara King Cobra dan ular sendok Jawa, Amir menyatakan perbedaan dua-duanya ada di kandungan venom (bisa).
"King Cobra tersebut lebih ke neurotoksin [sebuah toksin yang bertindak di sel saraf atau neuron], bila kobra ini [ular sendok Jawa] terdapat kombinasi antara neurotoksin dan sitotoksik [senyawa riskan yang bisa mematikan sel]," imbuhnya.
Di samping itu, perbedaan pun terlihat dari ukuran tubuh mereka yang mana King Cobra lebih panjang dibanding kobra Jawa.
Telur Ular Kobra Menetas Karena Musim Hujan
Amir juga menegaskan bahwa musim penghujan adalahfase yang baik guna menetaskan ular kobra. Sebab, kobra adalahjenis ular yang dapat beradaptasi di lingkungan selama manusia.
Selain tersebut lingkungan di dekat rumah dirasakan menyediakan makanan yang cukup untuk ular kobra tersebut sendiri.
"Saya tidak bisa berpendapat di samping musim, musim [penghujan] memang bagus [untuk menetas]. Kobra ini ialah jenis yang memang punya adaptasi bagus di lingkungan selama manusia, hidupnya yang sangat utama ialah di sawah, ladang, tegalan bahkan selama rumah," terangnya.
"Jadi, memang populasi yang tidak sedikit ada di lokasi-lokasi seperti tersebut karena meluangkan pakan yang lumayan buat mereka guna bertahan, berkembang biak dan lokasi untuk bertelur pun tersedia," pungkas Amir.
No comments:
Post a Comment