Kacamata Bundar John Lennon Dilelang, Laku Rp2,6 M

Hampir 40 tahun semenjak John Lennon tewas tertembak di depan gedung apartemennya di Manhattan, New York, karisma dan nama besar sang musisi belum pun pudar. Barang-barang individu personel The Beatles tersebut masih dikejar oleh penggemar, tergolong kacamata bundar yang menjadi gaya khasnya.
The Hollywood Reporter mengadukan bahwa pada akhir pekan lalu, kacamata Lennon yang berbentuk bundar dengan lensa berwarna hijau dan bingkai warna emas laku terjual di Rumah Lelang Sotheby di London. Aksesoris tersebut laku ekuivalen US$187 ribu atau setara Rp2,6 miliar untuk seorang penawar yang namanya dirahasiakan.
Dalam surat penjelasan yang menyertai pelelangan, kacamata tersebut disebut ditemukan oleh mantan sopir Ringo Starr dan George Harrison yang mempunyai nama Alan Herring. Berdasarkan keterangan dari Herring, Lennon meninggalkan kacamata di mobil drummer Starr pada sebuah hari di musim panas 1968.
"Saya mesti menjemput John bareng Ringo dan George [Harrison] di [mobil] Mercedes Ringo dan mengantar mereka ke kantor," tulis Herring.
"Ketika John terbit dari mobil, saya menyadari dia meninggalkan kacamata ini di kursi belakang dengan satu lensa dan satu gagang patah. Saya menanyai John andai ia hendak saya memperbaikinya. Dia berbicara saya tak butuh khawatir, kacamata tersebut cuma guna gaya!"
Maka Herring juga menyimpan kacamata tersebut. Tak pernah memperbaikinya, melulu menyimpannya baik-baik.
"Saya tak pernah membetulkan kacamata itu. Saya membiarkannya serupa seperti ketika John meninggalkannya," kata Herring lagi.
Pelelangan itu diselenggarakan hanya selang sejumlah hari sesudah peringatan ke-39 tahun kematian John Lennon. Saat itu, sang istri Yoko Ono mengunggah cuitan rindu terhadap Lennon.
"Kematian orang tersayang adalahpengalaman menyakitkan. Setelah 39 tahun, Sean, Julian, dan saya masih merindukannya," tulis Ono sambil menyebut nama kedua putranya bareng Lennon, dan menyelesaikan cuitan dengan kutipan lirik lagu Imagine yang termasyhur.
Dalam unggahan yang sama, Ono pulang mengingatkan mengenai betapa urgen pengetatan aturan senjata di Amerika Serikat. Ia menyertakan suatu gambar yang mengaku jutaan orang terbunuh oleh senjata api masing-masing tahunnya di AS.
"Lebih dari 1,400,000 orang terbunuh oleh senjata api di AS semenjak John Lennon ditembak dan terbunuh pada 8 Desember 1980," demikian artikel pada gambar tersebut.
No comments:
Post a Comment