Dua Dekade Bermusik, Band Mocca Berharap Karyanya 'Evergreen'.
Band asal Bandung, Mocca, merayakan 20 tahun bermusik dalam konser sarat kebersamaan, dimeriahkan musisi-musisi yang ikut andil dalam album "You And Me Against The World: A Tribute To Mocca".
Ratusan orang berdiri, bergoyang dan bernyanyi melantunkan bait demi bait lagu Mocca yang telah mereka hapal di luar kepala di "Mocca's 20th Anniversary Concert: You and Me in the World", Studio Palem, Jakarta, Jumat (20/12) malam.
Arina Ephipania (vokal), Riko Prayitno (gitar), Achmad 'Toma' Pratama (bas), dan Indra Massad (drum) membuka konser dengan tiga lagu berturut-turut, "Friend", "Imaginary Girlfriend" dan "I Love You Anyway" sebelum membual santai dengan ratusan pemirsa dalam keadaan akrab, selayaknya bertemu rekan lama.
"Semoga lagu-lagu Mocca dapat evergreen, seperti kemauan musisi-musisi lain, jadi meski kami telah tidak ada, lagunya masih didengarkan," ujar Arina.
Semua lagu dibawakan dengan nuansa menyenangkan, bahkan kekeliruan di atas panggung menjadi bumbu pemanis dan sumber tawa. Dua kali lagu darurat diulang, namun penonton melulu terbahak dan memaklumi.
"Siapa lagi jajaki yang dapat begini?" celetuk seorang pemirsa Mocca yang tertawa saat Indra mengusung dua stik drum, meminta perhatian teman-temannya untuk mengawali lagu dari awal.
Konser Mocca kali ini lebih istimewa sebab diwarnai tidak sedikit musisi yang membawakan lagu Mocca dengan gayanya sendiri.
Ada Coldiac, band indie pop asal Malang, yang mendendangkan "On The Night Like This", Asteriska dengan "My Only One", Kelas Mocca yang terdiri dari peminat band yang piawai bermain musik, solois Bilal Indrajaya dengan "The Object of My Affection".
Mustache and Beard dengan "Ketika Semua Telah Berakhir", Nonaria dengan "Teman Sejati" yang menciptakan suasana lebih ceria dengan celotehan jenaka, Mardial dengan "Lucky Man" dan Panturas yang mendendangkan "You And Me Against The World" bareng segenap pengisi acara.
Album "You And Me Against The World: A Tribute To Mocca" wahana interpretasi baru terhadap lagu-lagu Mocca dari sekian banyak musisi.
Para band dan musisi yang dipilih punya karakter khas, menciptakan lagu-lagu Mocca jadi bertolak belakang dan segar.
No comments:
Post a Comment