Ahok Tanggapi Perintah Jokowi Selesaikan TPPI dalam 3 Tahun
Komisaris PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberi tanggapan berhubungan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna pengembangan area TPPI menjadi industri petrokimia nasional dalam tiga tahun. Ia sepakat solusi proyek ini akan mengurangi defisit anggaran.
"Pengembangan ini dapat menolong mengurangi impor bahan baku supaya negara tidak merasakan defisit kembali," tulisnya dalam akun sah Instagram, Sabtu (22/12) malam.
Sebelumnya, Jokowi menyinggung penyelesaian area TPPI ini dapat menghemat devisa maksimal US$4,9 miliar atau selama Rp56 triliun.
"Pesan Bapak Presiden Jokowi paling jelas, segera menyelesaikan pengembangan Kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional yang nanti bakal menghasilkan pelbagai produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM)."
Jokowi kemudian meminta Menteri BUMN Erick Thohir, Ahok, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati supaya pengembangan kilang TPPI segera rampung. Ia mengaku sudah terlampau lama menanti solusi pengembangan kilang tersebut.
Jokowi meminta pengembangan area tersebut rampung selambatnya tiga tahun dari sekarang. Jokowi juga menyebut ia telah menanti solusi kilang tersebut sekitar 5 tahun.
Sementara TPPI sendiri telah dibangun semenjak 20 tahun silam, melulu saja operasional layanan tersebut belum maksimal sebab tersendat sebanyak masalah.
Di samping itu, Ahok pun meminta supaya semua pihak tidak menyalahgunakan bahan bakar bersubsidi.
"Saya menghimbau untuk seluruh pihak supaya tidak menyalahgunakan subsidi bahan bakar yang diberikan. Mari tolong kami untuk mengawal uang negara demi kesejahteraan negara,"
Jokowi memang menunjuk Ahok guna menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tugas sehubungan dengan pemantauan penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tugas ia berikan ketika menerima Ahok dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di kantornya Senin (9/12) kemarin. Usai pertemuan, Ahok menuliskan tugas ini tak lepas tekad Jokowi membetulkan defisit neraca perniagaan dan defisit transaksi berlangsung dan berbenah mekanisme perbaikan distribusi subsidi BBM.
Jokowi kemudian meminta Menteri BUMN Erick Thohir, Ahok, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati supaya pengembangan kilang TPPI segera rampung. Ia mengaku sudah terlampau lama menanti solusi pengembangan kilang tersebut.
Jokowi meminta pengembangan area tersebut rampung selambatnya tiga tahun dari sekarang. Jokowi juga menyebut ia telah menanti solusi kilang tersebut sekitar 5 tahun.
Sementara TPPI sendiri telah dibangun semenjak 20 tahun silam, melulu saja operasional layanan tersebut belum maksimal sebab tersendat sebanyak masalah.
Di samping itu, Ahok pun meminta supaya semua pihak tidak menyalahgunakan bahan bakar bersubsidi.
"Saya menghimbau untuk seluruh pihak supaya tidak menyalahgunakan subsidi bahan bakar yang diberikan. Mari tolong kami untuk mengawal uang negara demi kesejahteraan negara,"
Jokowi memang menunjuk Ahok guna menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tugas sehubungan dengan pemantauan penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tugas ia berikan ketika menerima Ahok dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di kantornya Senin (9/12) kemarin. Usai pertemuan, Ahok menuliskan tugas ini tak lepas tekad Jokowi membetulkan defisit neraca perniagaan dan defisit transaksi berlangsung dan berbenah mekanisme perbaikan distribusi subsidi BBM.
No comments:
Post a Comment