Aksi Pamer ala Seleb Tak Selalu Berarti Gangguan Narsistik - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Wednesday, November 27, 2019

Aksi Pamer ala Seleb Tak Selalu Berarti Gangguan Narsistik

Aksi Pamer ala Seleb Tak Selalu Berarti Gangguan Narsistik.


Aksi Pamer ala Seleb Tak Selalu Berarti Gangguan Narsistik

Belakangan ini, jagat maya dimeriahkan oleh barisan selebriti yang berduyun-duyun memamerkan hartanya.

Teranyar, sebanyak selebriti ditantang guna memamerkan isi sisa rekening. Aksi ini dibuka dari selebriti Barbie Kumalasari yang dibuntuti oleh rekan-rekan lainnya laksana Raffi Ahmad, Nikita Mirzani, sampai Ria Ricis. Jumlah yang dipamerkan bervariasi, mulai dari puluhan juta sampai miliaran rupiah.

Tak ayal, aksi pamer sisa rekening tersebut kemudian tidak sedikit diasosiasikan netizen dengan gangguan jati diri narsistik.
Namun, publik tak dapat sembarangan menyinggung aksi pamer harta itu sebagai jati diri narsistik. Ahli kesehatan jiwa RS Awal Bros Bekasi Barat, Alvina mengatakan, perilaku memamerkan harta yang dilaksanakan para pesohor belum pasti merupakan jati diri narsistik.

"Untuk permasalahan public figure, dapat saja perilaku memamerkan harta ialah bagian dari kegiatan mereka di dunia hiburan untuk menambah popularitas mereka," ujar Alvina dalam penjelasan yang diterima CNNIndonesia.com, sejumlah waktu lalu.

Menentukan gangguan narsistik memang tak dapat begitu saja. Sikap pamer yang diakibatkan oleh gangguan narsistik lazimnya akan disertai dengan sejumlah ciri lain.

Beberapa ciri lain tersebut di antaranya merasa diri sangat penting, angan-angan berlebih mengenai kehebatan, kepercayaan bahwa dirinya menarik dan istimewa, perlu pengakuan, tidak cukup empati, serta iri dengki pada orang lain. Perilaku arogan dan badung yang menetap semenjak masa dewasa muda juga dapat menjadi di antara ciri jati diri narsistik.
"Jika ciri-ciri itu terdeteksi, maka seseorang dapat disebut mengalami jati diri narsistik," ujar Alvina.

Umumnya, orang dengan jati diri narsistik mempunyai masalah dengan rasa keyakinan diri. Hal ini menciptakan mereka sangat memerlukan pengakuan dari lingkungan sekitar.

Beberapa permasalahan kepribadian narsistik dapat memicu berkembangnya gangguan mental lain laksana gangguan mood atau masalah dalam relasi.

No comments:

Post a Comment