Pandemi Covid-19 melanda benua Amerika. Meksiko adalah salah satu negara yang memiliki banyak kasus positif virus corona. Ketika Meksiko menghadapi lebih dari 180 ribu kasus Covid-19, muncul penemuan ratusan mayat dan makam misterius di seluruh 2020. Hal itu sengaja ditemukan.
Dilansir dari Al Jazeera, Senin (22/6), pada bulan April, Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan kekerasan antara kelompok kriminal bertahan meskipun Mexico terkena kematian puluhan ribu orang karena Covid-19. Namun masalah lain datang antarkartel perang narkoba. tumpukan misterius dari mayat yang ditemukan di luar kota Guadalajara, Meksiko, mengaku menjadi korban dari perang kartel narkoba.
"Tampaknya bahwa ketika Coronavirus lebih luas kita berpikir tingkat kejahatan berkurang. Itu tidak seperti itu," kata Lopez Obrador Kejaksaan Negeri.
Terbaru, setidaknya 14 mayat dan lebih dari dua tas lusin tubuh dengan sisa-sisa manusia ditemukan di luar kota Guadalajara. Penemuan ini, mengumumkan pekan lalu itu dilakukan selama 10 hari terakhir.
Sisa-sisa 14 mayat juga ditemukan di perbatasan dengan negara bagian Guanajuato. wilayah ini adalah salah satu daerah yang paling kejam dengan geng kriminal penyelundup.
Lalu ada mayat tiga orang ditemukan di luar tambang timah dengan seorang wanita. tangan dan kaki mereka diikat. Sedangkan tulang sembilan pria dan satu wanita juga ditemukan di sebuah peternakan kecil.
Sisa-sisa manusia yang dikemas dalam 26 kantong juga ditemukan di Guadalajara. "Ilmu Forensik Institute akan memverifikasi jumlah mayat yang ditemukan," kata Jalisco negara jaksa, Gerardo Solis.
Korban, hanya dua di antaranya telah diidentifikasi oleh kerabat. Pihak berwenang yakin bahwa tubuh telah di daerah selama setidaknya satu bulan. Hanya salah satu badan masih utuh.
Sepanjang 2020, setidaknya ada 115 mayat telah ditemukan di 10 kuburan klandestin di Jalisco. Meraka mengaku warga luar Guadalajara. Negara telah menjadi tempat meningkatnya kekerasan selama lima tahun terakhir. Kebanyakan kasus adalah perang kartel narkoba.
No comments:
Post a Comment