Pengiriman Yamaha WR 150 R Terkendala Pandemi Corona Covid-19?
Pihak pabrikan juga menyebut kuota produksi tersebut telah mereka penuhi. Bahkan diikuti pula tahap pendistribusian ke tangan konsumen. Namun, di sinilah hambatan itu terjadi.
Pengiriman ini semestinya menjadi kabar gembira bagi konsumen. Pasalnya, setelah inden WR 155 R dibuka, unit motor akhirnya mulai dikirim pada Maret 2020.
Sebagian besar konsumen mungkin juga sudah memarkir tunggangannya itu di rumah. Namun, bagaimana dengan yang lain? Sementara dalam kurun waktu bersamaan, pandemi COVID-19 kian keras merongrong.
Terbukti, hal itu berdampak kepada Yamaha Indonesia. Sebagai contoh, aktivitas produksi pabrikan garpu tala terpaksa berhenti. Ditujukan sebagai langkah antisipatif demi mengurangi sebaran virus tersebut.
"Intinya kami mengikuti rekomendasi pemerintah terkait menjaga social distancing. Kami peduli pada kesehatan karyawan, dan kesehatan supllier, karenanya tindakan itu (penghentian produksi) diambil," kata Antonius Widiantoro, Public Relation PT YIMM.
Yamaha Indonesia tak menampik keadaan ini turut memengaruhi kegiatan mereka di sektor lain. Utamanya distribusi unit. Apakah termasuk WR 155 R?
"Otomatis berpengaruh, walau kegiatan itu tetap berjalan. Dari gudang kami mendistribusikannya ke masing-masing daerah. Tapi kan tergantung dari kondisi areanya. Kalau di area itu kita tidak bisa masuk, kita simpan dulu di gudang," terangnya kepada OTO.
Fokus ke Konsumen Inden Online
Artinya sudah ada upaya dari PT YIMM untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Apakah jumlah 1.000 unit itu sudah terpenuhi?
"Untuk itu kami belum cek datanya. Tapi kami tidak mau menunggu lama-lama, kasihan konsumen. Saat kami delivery awal Maret saja konsumen sudah tanya terus, karena mereka sudah order dari Januari. Sekarang kita fokus dengan konsumen yang sudah inden online, baru ke yang reguler melalui diler. Kami optimis dan ini (pandemi corona) bisa cepat berlalu karena respons terhadap WR positif," papar Anton.
Wajar bila banyak peminat. Meski secara fasad tak ubahnya dengan rival, Yamaha WR 155 R menawarkan perbedaan mencolok. Dari tampilan, kuda besi biru mengandalkan suspensi depan dengan lingkar paling besar (41 mm) ketimbang Honda CRF150L maupun Kawasaki KLX 150. Kemudian mesin SOHC 4-tak dengan 4 klep, berkubikasi 155 cc.
Berkat sematan teknologi VVA (variable valve actuation), trail Yamaha ini dapat mengail daya total 16,4 Hp/10.000 rpm dan momen puntir 14,7 Nm di putaran mesin 6.500 rpm.
Lalu ada lagi terapan radiator dengan pendingin cairan. Dengan diferensiasi ini, lumrah bila Yamaha WR 155 R dijual Rp 36,9 juta. Lagi-lagi lebih mahal dari pesaingnya tadi.
No comments:
Post a Comment