Hacker Manfaatkan Wabah Virus Corona untuk Sebar Malware ke Smartphone
Dalam hal ini, pandemi Covid-19 yang digunakan oleh hacker mengirimkan dokumen untuk manfaat dari korban.
Rupanya, seorang hacker menggunakan dokumen dan aplikasi kritis untuk mengeksekusi malware kepada korban. Sebagai contoh, peta, dokumen, laporan dan website kesehatan bahkan untuk memantau Covid-19.
Karena penyebaran virus corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia, informasi tentang virus corona ini sehingga hal-hal yang begitu lama ditunggu-tunggu. Ini digunakan oleh hacker, termasuk penipuan online.
Kelompok hacker yang memanfaatkan takut virus corona, misalnya Vicious Panda berbasis di Cina. Perusahaan teknologi Check Point panggilan, kelompok Vicious Panda adalah ancaman bagi keamanan web.
Mengutip Tek Times, Sabtu (14/03/2020), Vicious Panda memalsukan dokumen-dokumen yang muncul datang dari Industri Kesehatan Mongolia. dokumen resmi karena memungkinkan hacker untuk perangkat akses riabuan. Para hacker telah dilaporkan berhasil mendapatkan informasi sensitif dan pribadi dari korban-korban mereka.
Kepala Intelijen Checkpoint Finkelsteen Lotem mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya ancaman bagi orang, tetapi juga ancaman online.
Untuk itu, Finkelsteen kata, orang juga harus berhati-hati pada dokumen palsu mengenai virus corona yang beredar secara online.
Hacker menggunakan banyak cara untuk mendapatkan orang-orang untuk membuka pintu untuk malware. Satu umpan adalah untuk menyuntikkan malware ke dalam dokumen dan mengirimkannya ke banyak orang.
Hacker kemudian mendistribusikan dokumen palsu yang mengandung malware. Pada saat yang sama, masyarakat tengah lapar untuk informasi tentang virus corona dan download dokumen palsu.
FireEye melaporkan bahwa hacker Rusia menargetkan korban yang berasal dari Ukraina. Sementara itu, Korea Utara menargetkan korban di Korea Selatan.
laporan Checkpoint, lebih dari 4.000 situs di dunia terkait virus corona dan informasi publik, di mana 3 persen terinfeksi malware.
Strategi lain yang digunakan oleh penjahat cyber spearsphishing. Di mana hacker menyuntikkan email mereka dengan malware dan virus. Malware mulai nantinya akan menginfeksi perangkat pengguna.
Beberapa negara seperti Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya menjadi sasaran laporan WHO dalam hacker email.
Beberapa orang hanya percaya bahwa kejahatan di dunia virtual meningkat.
No comments:
Post a Comment