AS-Iran memanas, sejumlah negara berupaya redakan ketegangan - TOGEL ONLINE TERPERCAYA

Breaking

Monday, January 6, 2020

AS-Iran memanas, sejumlah negara berupaya redakan ketegangan

AS-Iran memanas, sejumlah negara berupaya redakan ketegangan






Arab Saudi tidak ingin melihat ketegangan peningkatan lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, setelah pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani Iran oleh militer Amerika Serikat (AS).

"Kami sangat senang situasi di wilayah tersebut tidak meningkat lebih lanjut. (Tension) Kursus ini merupakan momen yang sangat berbahaya dan kita harus sadar akan risiko dan bahaya, tidak hanya untuk daerah tetapi juga keamanan global," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Riyadh, Senin (6/1).

"Kami berharap bahwa semua aktor mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan provokasi," katanya dalam briefieng media yang mengatakan kepada Reuters.

* Baca Juga: Ratusan ribu warga Iran menghadiri pemakaman Soleimani *

Sementara Turki akan berusaha untuk mengurangi ketegangan antara Iran dan AS. Bahkan, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan ia memiliki kontak dengan kedua belah pihak.

Sejak pembunuhan Soleimani, Cavusoglu mengatakan ia telah dihubungi melalui telepon rekan-rekannya dari Iran dan AS untuk membahas masalah tersebut.

Apakah Turki akan membuka untuk menengahi antara Teheran dan Washington? Cavusoglu mengatakan Turki akan mendukung langkah-langkah untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

"Kami akan terus bekerja dengan negara-negara lain untuk memecahkan masalah ini atau mengurangi ketegangan dalam beberapa hari mendatang," katanya, Senin (6/1), seperti dilansir Reuters.

* Baca Juga: Menteri Luar Negeri akan bertemu Duta Besar Retno Iran dan Amerika Serikat diminta untuk menahan diri *

Menurut Cavusoglu, ketegangan Iran-AS juga akan menjadi agenda dari kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Turki pada Rabu (8/1). Dia menambahkan bahwa Turki Presiden Tayyip Erdogan telah membahas masalah tersebut dengan Iran, Perancis, Irak, dan Qatar.

"Perhatian kami berbagi adalah Irak berubah menjadi zona konflik untuk negara-negara pihak ketiga. Ini adalah resiko yang sangat serius bagi Irak dan wilayah kami," kata Cavusoglu. "Oleh karena itu, kami akan terus melakukan apa yang kami bisa untuk mengurangi siklus kekerasan".

No comments:

Post a Comment