Adik Gembong Narkoba Pablo Escobar Rilis Ponsel Layar Lipat

Saudara laki-laki Pablo Escobar, gembong narkoba asal Kolombia, baru saja merilis ponsel pintar (smartphone). Ponsel dengan layar lipat itu dianggap hanya bisa dihancurkan dengan api.
Pablo Escobar dikenal sebagai gembong pengedar narkoba di Kolombia. Dia diadukan bertanggung jawab atas perniagaan 80 persen kokain dunia sekitar akhir 1970-an dan mula 1980-an.
Sang adik, Roberto Escobar (71) sekitar bertahun-tahun bekerja sebagai akuntan di kartel Medellin, Kolombia, di mana ditemukan kembali perniagaan kokain global.
Saat ini, perhatian Roberto terpaku pada pasar baru teknologi, yaitu smartphone. Roberto merilis ponsel lipat melewati perusahaan investasinya, Escobar Inc. Produk disebut dengan Escobar Fold 1, laksana nama keluarganya.
Olof Gustafsson menuliskan layar ponsel tercipta dari plastik kokoh yang membuatnya nyaris tidak mungkin dapat pecah. Dia pun mengklaim bahwa produk tersebut mempunyai layar telepon sangat tahan lama di pasaran.
Menggunakan sistem operasi Google Android. ponsel itu dijual dengan harga mulai dari US$349 atau selama Rp5 juta.
"Ponsel kami telah melewati pengujian ketat. Satu-satunya teknik yang benar guna menghancurkan ponsel kami ialah dengan membakarnya, yang saya bayangkan rata-rata pemakai tidak bakal melakukannya,"
"Kami hendak mengalahkan kompetitor. Kami mengejar dengan paling cepat bahwa andai kami menciptakan ponsel yang bagus dengan harga terjangkau, kami bisa menjual tidak sedikit unit, dan tersebut yang terjadi sekarang," sambung Gustafsson.
"Kami hendak mengalahkan kompetitor. Kami mengejar dengan paling cepat bahwa andai kami menciptakan ponsel yang bagus dengan harga terjangkau, kami bisa menjual tidak sedikit unit, dan tersebut yang terjadi sekarang," sambung Gustafsson.
Berdasarkan website resmi, perusahaan ini disusun oleh Roberto Escobar pada 1984 sebagai perusahaan induk untuk aset dan lindung nilai (hedge fund) guna keluarga Escobar.
Forbes memasukkan Pablo Escobar ke dalam susunan miliarder dunia dari tahun 1987 sampai 1993. Escobar kesudahannya ditembak dan dibunuh pada 2 Desember 2993 di kota asalnya, MedellÃn, setelah sejumlah lama menjadi buron Pemerintah Kolombia.
Roberto sang Adik menyerah untuk polisi pada 1992 atas tindak kekerasan dan durjana pengedaran narkoba yang dilakukan bareng Kartel MedellÃn. Dia lantas menghabiskan 10 tahun di penjara. Setelah dibebaskan, ia mengadakan trafik ke salah satu lokasi tinggal saudaranya sebagai upaya bisnis. Roberto pun pernah mengklaim bahwa ia mengejar terobosan berupa temuan obat guna AIDS.
Saat ini, setelah merasakan separuh buta dan setengah tuli dampak terkena bom di wajahnya saat di penjara pada 1993, Roberto memiliki mimpi menjadi produsen smartphone dengan mengekor jejak Samsung dengan Galaxy Fold-nya.
No comments:
Post a Comment